View Full Version
Ahad, 14 Dec 2014

Panglima Perang GARIS: Monyet Saja Bisa Jadi Gubernur DKI

Sikap diskriminatif dan anti toleransi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang sudah keterlaluan terutama terhadap umat Islam. Betapa tidak, umat Islam di ibukota yang mayoritas mutlak 88 persen dilarang melaksanakan ibadah kurban di masjid-masjid dan sekolah-sekolah dengan dalih mengotori tempat ibadah dan tidak mendidik para murid. Ahok juga melarang takbir keliling dengan dalih menimbulkan kemacetan dan kebisingan. Sementara para penjual hewan kurban dipinggir jalan dikejar-kejar seperti maling oleh Satpol PP sehingga menimbulkan bentrokan di Tanah Abang.

Namun anehnya, Gubernur dari etnis Cina Kristen tersebut justru menggelar malam tahun baru di dan sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), sehingga menimbulkan kemacetan luar biasa dan menggunungnya sampah di jalan protokol ibukota tersebut. Bahkan setiap malam tahun baru, Bundaran HI dijadikan ajang kemaksiatan, terbukti banyaknya kondom yang berceceran di sekitar taman-taman. Berikut ini wawancara wartawan Voa-Islam Abdul Halim dengan Panglima Perang Gerakan Reformis Islam (GARIS) Cianjur, Jawa Barat, Haji Chep Hernawan.

 

Apakah Anda Setuju DKI Jakarta Dipimpin Gubernur Ahok ?

Jelas tidak setuju! DKI jangan sampai dipimpin Cina kafir seperti Ahok yang memusuhi umat Islam. Kalau terpaksa dipimpin Cina, mengapa tidak Kwik Kian Gie saja, seorang birokrat berpengalaman, tidak arogan, intelektual dan tidak pernah memusuhi umat Islam. Saya sudah kontak dengan PDIP agar Ahok dicopot saja. Tetapi saya jelas mendukung kalau KH Fahrurrozi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Disamping seorang ulama, intelektual, merakyat, juga asli Betawi.

 

Bagaimana Upaya Selama Ini untuk Melengserkan Ahok ?

Umat Islam ibukota tetap berupaya untuk melengserkan si Cina kafir arogan itu, tetapi yang menentukan semuanya Allah Swt. Saya usulkan jika Ahok blusukan ke kampung-kampung meniru Jokowi, lebih baik diusir saja.

Apalagi Ahok ingin membubarkan FPI, sebelum berhasil membubarkan FPI, si Ahok sudah lengser terlebih dahulu dan pulang kampung ke Bangka Belitung. Kalau Bupati Garut Aceng Fikri bisa dilengserkan padahal tidak bersalah sama sekali hanya karena poligami, mengapa Ahok yang sering menghina Islam dan umat Islam itu tidak bisa dilengserkan ? Saya kira Ahok termasuk kafir harbi yang memusuhi umat Islam, bukan kafir dzimmi.

 

Tetapi Mengapa Ahok bisa jadi Gubernur DKI ?

Ahok jadi Gubernur hanya karena kebetulan, bukan dipilih rakyat. Ahok hanya bisanya membonceng Jokowi. Seandainya waktu itu Jokowi dipasangkan dengan monyet sekalipun, maka si monyet itu sekarang ini akan menjadi Gubernur DKI. Karena semula Ahok titipan konglomerat hitam Cina kafir, maka setelah jadi Gubernur program utamanya adalah menyingkirkan para pejabat beragama Islam dari pemerintahan DKI.

Sementara di tengah-tengah umat Islam yang mayoritas mutlak, Ahok sengaja memerintahkan perobohan masjid-masjid seperti di TIM dan Jatinegara, sedangkan gereja-gereja dibangun secara besar-besaran di Jakarta. Jadi pertanyaannya bukan berapa gereja yang dibangun dan berapa masjid yang dibangun, tetapi berapa gereja yang dibangun dan berapa masjid yang dirobohkan selama rezim Ahok berkuasi di DKI Jakarta. [AbdulHalim/Voa-Islam]


latestnews

View Full Version