View Full Version
Jum'at, 13 Nov 2015

Habib Soleh: Indonesia Jangan Hancur Seperti Cina

SURAKARTA (voa-islam.com)—Habib Soleh Al Jufri mengatakan krisis akhlak yang melanda umat Islam di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Krisis akhlak ini dinilai Habib Soleh ada desain dari pihak-pihak lawan Islam yang berupaya menjauhkan umat Islam dari Al-Qur`an dan Hadits.

“Masalah yang besar yang kita hadapi  yaitu kerusakan yang dibikin oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Yang akan merusak umat islam di Indonesia ini khususnya dan seluruh umat Islam yang ada di  dunia, supaya kita meninggalkan al-Qur`an, supaya kita meninggalkan kehidupan Rasululuh Shalllahu ‘alaihi wasallam,” kata Habib Soleh saat menjadi pembicara Tablig Akbar ‘Sikat Komunis dari NKRI" di Surakarta baru-baru ini.

Kemudian Habib Soleh melanjutkan orasi, “Sehingga kita dilanda dengan kemaksiatan, dilanda dengan narkoba, dilanda dengan free sex, dilanda dengan bebagai macam kemaksiatan, tabaruj dan pakaian-pakaiana tidak senonoh telah ada di sekitar kita. Pelacuran yang ada di mana-mana , perjudian  ada mana-mana, narkoba ada di mana-mana, dan ini semua kan merusak generasi kita.”

Habib Soleh bercerita tentang negeri China, “Hinga persis seperti yang terjadi di China dahulu. China negeri yang besar yang penuh dengan peradaban tapi mampu dikalahkan oleh Inggris negeri yang kecil, karena mereka menyebarkan candu di China. Pejabatnya, polisinya, tentaranya, pemudanya, dan masyarakat luas kena narkotika, shingga dengan mudah inggris menguasai China.”

Indonesia yang merupakan negara mayoritas berpenduduk Muslim, menurut Habib Soleh menjadi target penghancuran.

“Dan sistem penghancuran sebuah negeri khusunya yang negeri-negeri mayoritas Islam,  seperti di Indonesia yang merupakan terbesarnya jumlah umat Islam yang di penjuru dunia ini merupakan target untuk dihancurkan, diadu dengan satu dengan yang lainya. Sehingga kita lemah sehingga, kita lemah dalam berdakwah,” tegas Habib Soleh.

Akhirnya beliau mengajak umat Islam untuk bersatu dan meninggalkan caci maki yang tiada berujung agar kita bisa konsentrasi dalam tugas kewajiban dakwah.* [Dhenok/Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version