View Full Version
Kamis, 14 Apr 2016

Puluhan TPQ di Solo Terancam Ditutup

SOLO (voa-islam.com)—Puluhan Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) di Solo, Jawa Tengah terancam tutup. Minimnya biaya oprasional dan macetnya kaderisasi pengajar menjadi penyebab utama.

Ketua Lembaga Koordinasi Gerakan (LKG) TPQ Solo Raya, Abdul Wahab mengatakan selain minimnya suntikan oprasional dari berbagai pihak, kesejahteraan pengajar juga luput dari perhatian.

"Kebutuhan pengajar TPQ sangat tinggi, tapi tidak banyak yang memberikan perhatian untuk ksejahteraan pengajarnya, seolah-olah TPQ hal yang remeh," kata Wahab Kamis (14/4/2016).

Lanjut Wahab, macetnya  kaderisasi pengajar TPQ juga menjadi faktor yang mempengaruhi laju perkembangan TPQ. Kaderisasi rata-rata terputus, sebab para pengajar harus bekerja atau kuliah di luar kota.

Pihaknya mencatat di Kota Solo setidaknya ada 300 TPQ. Setiadaknya, setiap TPQ memiliki jumlah santri antara 20 hingga 50 orang. Namun,  50 TPQ  terancap tutup.

"Kaderisasinya macet, oprasinalnya tidak mencukupi dan perhatian masyakarat kurang. Makanya puluhan TPQ di Solo terancam tutup," jelas Wahab.

Charis Muanis, Penyelengggara Syariah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo mengakui anggran untuk operasional TPQ sangat minim. Di kota Surakarta pihaknya mencatat 584 TPQ, dengan jumlah pengajar lebih dari 1500 orang.

Alokasi anggaran untuk TPQ hanya Rp 10 juta hingga mencapai  20 juta. Jumlah tersebut dibagi untuk 10 TPQ.

Sementara itu, menyoroti kurangnya  pengajar TPQ, Charis berharap  tiap masjid paling tidak mencetak 3 remaja masjid yang aktif mengurus TPQ.

"Perlu pembinaan intensif dalam menjaga kaderisasi pengajar TPQ, tentunya harus dudahului dengan perbaikan managemen masjid," pungkasnya.* [Arief/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version