View Full Version
Rabu, 07 Dec 2016

Hadir pada Aksi 212, Jokowi Dinilai Akui Habib Rizieq sebagai Pemimpin Umat Islam

JAKARTA (voa-islam.com)--Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Aksi Bela Islam 212, dapat dinilai sebagai bentuk sikap Jokowi yang mulai yakin bahwa aksi tersebut murni gerakan umat Islam tanpa unsur politik. Kehadiran Presiden Jokowi juga dinilai sebagai pengakuannya terhadap Habib Muhammad Rizieq Syihab sebagai penggerak umat Islam Indonesia.

Pengamat Politik dari Lembaga Penelitian Sosial Politik Sumut Abdul Kadir, mengatakan itu, Senin (5/11). Katanya, jika Presiden Jokowi, masih berpandangan bahwa Aksi Bela Islam adalah aksi politis, sudah tentu Jokowi tidak akan ikut shalat Jumat bersama dengan jutaan umat muslim lainnya.

“Kehadiran Presiden membuktikan bahwa massa Aksi Damai Bela Islam adalah murni gerakan Islam untuk menuntut Ahok ditahan, sekaligus meredam opini bahwa ada upaya makar dalam Aksi Bela Islam yag lalu,” kata Abdul Kadir.

Dia mengatakan, kekuatan umat muslim yang bersatu untuk menyuarakan keadilan merupakan bentuk dari keseriusan umat menuntut agar Ahok ditangkap. “Jika Presiden Jokowi, tidak cermat dan cepat menyikapi tuntutan tersebut, maka bisa jadi akan menimbulkan berbagai gejolak dan berpotensi timbulnya kelompok – kelompok ekstrem lainnya,” katanya.

Karena itu, Abdul Kadir, berharap Presiden Jokowi,berani mengambil tindakan dalam menyikapi tuntutan umat muslim. Menurutnya, umat muslim tidak meminta Jokowi untuk mundur dari jabatannya. Yang diminta adalah agar Jokowi dan aparat penegak hukum lainnya memperlakukan Ahok, seperti masyarakat lainnya.

“Selama inikan Jokowi, terlihat seperti ketakutan, karena berbagai isu yang tidak jelas. Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakuti dari umat muslim. Sebab umat muslim hanya meminta agar Ahok, ditahan,” katanya.

Tidak menghitung

Sementara itu, menurut Abdul Kadir, selama ini Presiden Jokowi, dinilai tidak pernah menganggap dan menghitung kekuatan Habib Rizieq sebagai salah satu tokoh umat muslim di Indonesia. Bahkan Jokowi, terlihat selalu menolak untuk bertemu dengan Habib Rizieq, meskipun pertemuan tersebut atas usul berbagai ulama Islam yang berpengaruh.

Hadirnya Presiden Jokowi,dalam aksi 212 merupakan bentuk pengakuan Jokowi terhadap Rizieq sebagai pemimpin umat muslim Indonesia. “Jika selama ini Presiden Jokowi, tidak pernah mengundang Rizieq ke Istana, tapi malah Presiden yang hadir mendengarkan Rizieq memberi ceramah pada shalat Jumat di Monas kemarin. Inikan satu hal di luar dugaan kita,” katanya.

Menurut Badul Kadir, jika sebelumnya Presiden Jokowi hanya mengundang beberapa ulama ke Istana dan tidak mengundang Rizieq, seketika itu pula banyak orang berasumsi Rizieq, tidak diundang karena mungkin dia dinilai sebagai dalang kerusuhan.

Namun kemudian keadaannya terbalik. “Sesungguhnya hal tersebut merupakan politik blundernya Jokowi. Bayangkan saja, ketika umat Islam sudah bersatu menyuarakan tuntutnnya, Jokowi baru hadir menemui massa. Yang diminta umat muslim saat ini bukan kehadiran Jokowi, namun meminta agar Ahok, segera ditahan sebagai tersangka kasus penista agama,” katanya. * [Syaf]

Sumber: Berita Sore


latestnews

View Full Version