View Full Version
Sabtu, 25 Feb 2017

Polri Disebut Keluar dari Tupoksinya Jika Lakukan Kriminalisasi terhadap Ulama

BANDUNG (voa-islam.com) - Polri sejatinya adalah institusi yang harus bisa mengayomi dan memberikan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pembela Ahlus Sunnah (PAS) Ustadz Roinul Balad.

"Jadi Polri dalam hal ini Kapolri, Kapolda dan seluruh jajarannya tidak boleh dan jangan mau dijadikan sebagai alat untuk menjalankan agenda politik penguasa," katanya kepada voa-islam.com Jumat (24/02) menanggapi akan dijadikannya tersangka beberapa intelektual Muslim di Indonesia. 

Menurut Roin apabila Polri mau dijadikan alat politik penguasa dengan cara melakukan kriminaliisasi terhadap ulama dan masyarakat pada umumnya maka polri telah melakukan satu hal yang keluar dari tupoksinya," ujarnya yang juga Ketua Dewan Dakwah Jawa Barat Bidang Diklat dan Harokah Haddamah.

"Yaitu mamberikan rasa aman kepada masyarakat bahkan lebih jauhnya Polri apabila melakukan itu maka polri sudah menghianati kapada masyarakat, bangsa dan negara ini," pungkasnya. 

Diberitakan oleh berbagai media, Kapolri Jenderal Tito Karnavia menyebut Ketua Yayasan untuk Keadilan Semua yang juga Intelektual Muslim berpengaruh Adnin Armas layak dijadikan sebagai tersangka. Pernyataan Tito ini kemudian dinilai makin memperjelas tindakan kriminalisasi terhadap ulama. [syahid/voa-islam.com]  

 

[syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version