JAKARTA (voa-islam.com) - Aksi bela Islam Jumat (31/3/2017) atau Aksi 313 memiliki makna tersendiri bagi Forum Umat Islam (FUI). Angka 313 seperti jumlah pasukan yang dipimpin Rasulullah SAW sewaktu perang Badar yang tercantum di dalam Al Quran surat Al Imran ayat 13.
"Yang itu diabadikan Allah SWT di dalam surat dan ayat al Imran Surat 3, jadi 313," ujar Khaththath di Aula Masjid Baiturrahman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017) satu hari sebelum ditangkap Polda Metro Jaya.
Voa-Islam mencatat, akibatnya aksi Bela Islam 313 tak dihadiri Ustadz Al Khaththath, Jumat, (31/4/2017), tak ayal dai-dai dari masing-masing daerah ikut angkat suara, salah satunya dari Majelis Ta'lim Al Bantani, Banten.
"Semua kebijakan dan keputusan sangat bergantung pada saudara Presiden Jokowi, bahwa sesungguhnya Allah SWT yang menjadikan semua umat manusia yang berada di muka bumi ini untuk beriman kepada Allah, Al Quran, Al Hadits dan mengikuti fatwa ulama, itu bukan makar," tegasnya.
Semua sumpah jabatan pakai Al Quran, bukan dagelan, lalu kenapa ketika AL Quran memberikan aturan tapi sulit melakukan, itu artinya kepala negara sudah tak mampu memimpin negeri ini, Takbiirrr...." pekiknya diikuti peserta aksi 313.
Dai asal Banten ini juga menjelaskan, "Perlu diketahui, Negeri Republik Indonesia dilandasi oleh Pancasila yang dicetuskan pada 1905 di Mekkah Al Mukaramah, oleh tiga ulama dan budayawan, yaitu Haji Umar yang ikut mencentuskan Pancasila, meniru cara Rasulullah SAW saat meletakkan Hajjar Aswad" imbuhnya kepada umat Islam.
Terakhir, ia menegaskan kepada seluruh pengacara yang ada di NKRI, jika sudah tak bisa menegakkan keadilan di negeri, ganti hukumnya dengan hukum Islam.
"Kepada seluruh pengacara yang ada di negra Republik Indonesia ini, kalo memang sudah tidak bisa menegakkan hukum di negara ini, bukan dengan hukum yang ada yang diproklamirkan sebagai negara hukum, ganti hukumnya dengan hukum Islam, Takbir, takbir, takbir "tutupnya.
Bagaimana dengan pendapat antum? Setuju?....
[khadijah/voa-islam.com]