View Full Version
Selasa, 12 Sep 2017

Subhanallah, Istri Pria yang Dibakar Massa di Bekasi Sumbang Uang untuk Muslim Rohingya

CIKARANG (voa-islam.com)—Penindasan yang menimpa Muslim Rohingya Myanmar nampaknya membuat banyak orang merasa sedih, prihatin, dan berempati. Tak terkecuali dengan Siti Jubaedah, istri almarhum Muhammad Al Zahra alias Zoya.

Siti Jubaedah menyisihkan uangnya untuk membantu Muslim Rohingya. Meski tengah dirundung musibah dan berstatus janda, tak menjadi halangan bagi Jubaedah untuk berbagi kepada sesama. 

Saat itu, Ahad, 10 September 2017, di tengah perjalanan menjenguk istri pengacara Abdul Chalim Soebri yang baru melahirkan. Ketika mobil yang membawa Jubaedah bersama orangtuanya berhenti karena lampu merah terlihat di sebelah kanan mobil ada spanduk penggalangan dana untuk Muslim Rohingya yang dilakukan relawan Front Pembela Islam (FPI) Bekasi.

Buru-buru Jubaedah membuka jendela sambil memanggil relawan FPI.  Kemudian ia membuka dompet dan mengambil sejumlah uang dan dimasukan ke dalam kardus yang bertuliskan “Peduli Muslim Rohingya”. 

Relawan Infaq Dakwah Center (IDC) yang mengantar Jubaedah pun dibawa terharu dan takjub. “Meskipun Ibu Siti menjadi janda ditinggal suami tercinta yang meninggal di bakar karena dituduh mencuri ampli mushalla tapi tidak menghalanginya untuk peduli kepada saudara muslim nan jauh di sana Rohingya,” kata Firman, relawan IDC. 

Kepada relawan IDC, Jubaedah mengaku bersyukur bisa hidup dengan suasana damai di Indonesia. “Ternyata di sana ada yang nasibnya jauh lebih susah dari saya. Di sini walapun hidup susah kita masih bisa makan dan tidur yang tenang, mudah-mudahan walapun tidak seberapa bisa meringakan beban mereka,” ujar Jubaedah. 

Sebelumnya, episode kedermawan yang ditunjukan Siti Jubaedah juga membuat banyak orang takjub. Seperti diketahui, Jubaedah mengembalikan donasi Rp400 juta untuk keperluan yatim dhuafa yang dikelola IDC. (Baca: Siti Jubaedah: Bukan IDC yang Menghambat, Tapi Kami Memang Belum Ketemu Rumah yang Cocok).

Jubaedah mengaku banyak yang pro dan kontra dengan sikap mulia yang ia tunjukkan. Namun ia membantah, bila dirinya dikatakan sok kaya dan banyak duit, sampai-sampai uang sebesar Rp 400 juta itu dikembalikan. 

“Bukan kita mau sok atau gimana, tapi memang di belakang kita itu masih banyak yang membutuhkan,” tegasnya. 

“Anak yatim itu kan bukan cuma Alif saja (anak saya). Yang membutuhkan itu bukan cuma saya dan Alif, masih banyak Alif Alif yang lain yang membutuhkan juga bantuan itu. Jadi dari hasil penggalangan dana itu saya nggak ambil semua, sebagian kita serahkan lagi ke pihak IDC untuk anak-anak yatim yang lain,” sambung Jubaedah baru-baru ini.

Jubaedah adalah janda dari almarhum Zoya, pria yang wafat dibakar massa di Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Warga Cikarang yang berprofesi sebagai tukang servis elektronik spesialis amplifier dan sound sistem ini dibakar massa saat perjalanan pulang usai shalat Ashar, karena dituduh mencuri ampli mushalla. 

Aksi main hakim tersebut mendapat kecaman dari masyarakat. Kemudian banyak masyarakat yang berempati dengan memberikan donasi kepada keluarga Zoya yang ditinggalkan. Zoya meninggalkan seorang istri dengan satu anak berusia empat tahun dan anak dalam kandungan yang memasuki usia tujuh bulan. * [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version