View Full Version
Sabtu, 02 Dec 2017

Pusdikham UHAMKA: Reuni Alumni 212 Adalah Hak Konstitusional

JAKARTA (voa-islam.com), Direktur Pusdikham Uhamka (Pusat Studi dan Pendidikan HAM Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA), Maneger Nasution mengatakan rencana alumni 212 akan menggelar aksi pada Sabtu, 2 Desember 2017 besok adalah hal yang sesuatu yang wajar dan sejatinya tidak perlu dipermasalahkan.

"Sebab unjuk rasa, demonstrasi adalah merupakan hak konstitusional yang dilindungi kinstitusi dan undang-undang," kata Maneger dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (1/12/2017)

Dengan demikian,lanjut Maneger, tidak boleh ada pelarangan acara tersebut.‎ Pasalnya, aksi yang pernah dilangsungkan pada 4 November juga berjalan dengan tertib dan damai. "Pemerintah tidak boleh melarang. Sepanjang aksi itu berjalan damai, baik, teratur," ucap mantan Komisioner Ham itu.

Untuk itu, menurutnya, penting diingatkan agar para peserta aksi alumni 212 nantinya apabila jadi turun agar mengikuti mekanisme hukum yang berlaku.

Ia menegaskan, Alumni 212 perlu mengulangi kesuksesan aksi yang lalu. Seperti yang diakui banyak pihak massa yang memadati kawasan bundaran air mancur saat aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11).

"Sebagai orang yang mengamati langsung Aksi Bela Alquran 4 November, saya, dan siapa pun, yang menyaksikan lautan manusia hari itu di sekitar Monas dan Istana Medan Merdeka, pasti merinding. Muslim Indonesia telah mencontohkan pelaksanaan demonstrasi secara bermartabat,"ujarnya.

Maneger melihat tidak ada kekerasan, ujaran kebencian, diskriminasi, nyaris tidak meninggalkan sampah, dan tidak ada fasilitas publik atau taman yang rusak dalam Aksi tersebut. Inilah, imbihnya, demo termartabat dan terbesar pasca reformasi.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada publik yang mendukung jalannya penyampaian pendapat. Saya juga berterima kasih pada Polri dan TNI yang mengedepankan persuasi. Termasuk para polisi wanita dan Pasukan Asmaul Husna,"tuturnya.

Maneger berharap Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk menemui tokoh-tokoh dan warga negara besok itu, apalagi kalau diundang. Sebaiknya, kataya lagi, jangan lagi salah membaca isyarat umat seperti dulu ketika Jokowi lebih memilih melihat kereta api Bandara Soekarno-Hatta ketimbang menemui lautan rakyatnya sendiri. Ia berhara Jokowi tetap konsisten dengan komitmen yang diucapkan kepada tokoh-tokoh masyarakat beberapa waktu lalu.

"Untuk itu aparat Kepolisian diminta untuk memfasilitasi dan mengamankan agar warga negara terpenuhi hak konstitusionalnya besok itu,"pungkasnya. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version