View Full Version
Selasa, 05 Dec 2017

Hj Sudalmiyah Kader Muhammadiyah 24 Karat

SUKOHARJO (voa-islam.com)--Hj Sudalmiyah Rais, nama ibunda Amien Rais diabadikan menjadi nama masjid baru Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).  Masjid ini diharap tidak sekadar berfungsi sebagai tempat shalat, namun menjadi tonggak peradaban. 

"Saya menangis bahagia waktu dihubungi bahwa nama ibu saya akan diabadikan sebagai nama masjid UMS yang indah ini," ujar Amien Rais disela tausyiah dalam rangka peresmian Masjid Hj Sudalmiyah Rais UMS, Ahad (3/12/2017).

Amien mengatakan ibunya sangat loyal pada Persyarikatan Muhammadiyah.  Sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan untuk pendidikan anak-anaknya. Bahkan, Amien tidak diperkenankan melanjutkan sekolah ke SMA Negeri meskipun memiliki prestasi akademik yang menggembirakan. 

"Ibu itu kader Muhammadiyah 24 karat. Ibu selalu mengarahkan untuk sekolah di sekolah Muhammdiyah. Saya lulus dari SMP Muhammadiyah Simpon dengan pretasi yang membanggakan,  saya bilang sampaikan ingin sekolah di negeri tapi ibu bilang sekolah di Muhammadiyah saja. Andai waktu itu sudah berdiri UMS,  mungkin saya akan di suruhnya kuliah di UMS," tutur Amien.

Amien menuturkan,  sosok Hj Sudalmiyah tak pernah nyantri.  Sejak kecil sekolah di sekolah umum hingga terakhir di KIK Muhammadiyah.  Meski tak pernah nyantri sikap keagamaan ibunya sangat kuat.  Ia mendidik anak anaknya sejak kecil bangun pagi setengah jam sebelum adzan Subuh. Air dingin menjadi 'amunisi' untuk membangunkan anak anaknya mengibakkan selimut, beranjak dari peraduan, memenuhi panggilan Ilahi Robbi. 

Hj Sudalmiyah juga senantiasa memberi nasehat agar anak anaknya senantiasa menjadikan agama sebagai pondasi dan pedoman hidup. Baginya, segala aktifitas dalam hidup seorang muslim hendaknya semata-mata dilakukan dalam rangka mengharap ridha Allah SWT.

"Satu kata yang teringang-ngiang.  Amien koe urip kui ngibadah, koe belajar silat kui ngibadah,  koe kemping kui ngibadah. Dulu saya bertanya tanya opo toh ibu ki sithik sithik ngibadah. Tapi setelah dewasa saya tahu bahwa itulah konsekuensi hidup seorang muslim, inna shalati wanusiki wamahyaya wamah mati lillahirobbil :alaamiin (bahwa sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam)," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Amien berharap berdirinya Masjid Hj Sudalmiyah Rais menjadi amal jariah yang tidak terputus bagi siapaun yang terlibat dalam pendiriannya.  Selain itu Amien berharap keberadaan mendorong umat muslim khususnya warga Muhammadiyah dan UMS untuk memperhatikan dan senantiasa berjuangan bagi kepentingan umat. 

Amien  teringat,  dulu ibundanya juga pernah mengatakan,  jika kelak Amien menjadi 'orang' dan tidak ingin punya musuh, maka cukup beramar ma'ruf saja.  Hal ini tidak akan ada yang membenci.  Tapi jika melengkapinya dengan nahi mungkar yang pasti akan ada yang melakukan perlawanan.

"Memang membawa agama Allah ini ada resiko.  Karena itu supaya lebih barokah harus amar ma'ruf terutama nahi mungkar dengan segenap kemampuan kita, " pungkas Amien.* [Aan/Syaf/Voa-islam.com]


latestnews

View Full Version