INDRAMAYU (voa-islam.com)—Kematian Muhammad Jefri (32) menyisakan pilu. Muhammad Jefri wafat saat menjalani pemeriksaan oleh Densus 88.
Jefri wafat meninggalkan seorang istri dan bayi berusia 10 bulan yang kini menjadi yatim. Menurut sang istri, Ardilla (18) Muhammad Jefri adalah sosok yang baik dan kepala keluarga yang bijaksana.
“Menurut saya dia sosok yang bijaksana, saya selalu meminta pendapatnya atas segala apa-apa yang ingin saya lakukan,” ungkap Ardilla yang karib disapa Ummu Umar.
Menurut Ummu Umar, Muhammad Jefri bukanlah orang yang tertutup. Bahkan, ia adalah orang yang cukup bagus dalam bersosialisasi terhadap tetangganya. Sehingga ia pun terkejut, ketika sang suami dikait-kaitkan dengan kasus terorisme. (Baca: Kasus Siyono Terulang Kembali, Muhammad Jefri Meregang Nyawa Saat Diperiksa Densus 88)
“Dia juga dipandang sebagai sosok yang terbuka, sama tetangga juga ramah kok, biasa aja,” tutur Ummu Umar.
Selain itu, di mata Ummu Umar, pria kelahiran Lampung tersebut adalah sosok suami yang bertanggung jawab.
“Dia juga di sini jualan, terakhir pakai gerobak motor keliling jualan kebab telur,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga masih berduka atas wafatnya Muhammad Jefri. Pihak keluarga juga belum melakukan upaya hukum, karena awam dan belum ada pendampingan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ummu Umar mengungkapkan kronologi penangkapan suaminya yang dilakukan Densus 88 dan berujung pada kematian. Kasus itu mengingatkan pada proses penangkapan Siyono pada Maret 2016 lalu.
“Sekitar jam 08,00 WIB suami saya pergi cari gas karena di sini kan gas langka. Pas cari gas terus sudah sampai sore nggak pulang-pulang. Ternyata setelah dihubungi tempat yang harusnya sampai, dia nggaksampai-sampai,” ungkap Ummu Umar kepada Panjimas.com, Senin (12/2/2018).
Namun, Ummu Umar mulai curiga ketika ada tiga orang asing datang ke rumahnya bertanya tentang suaminya.
“Habis Ashar ada 2 (dua) orang datang ke sini (rumah), ‘suami ditahan ya?’ kami enggak kenal sama sekali orang itu siapa, tiga orang asing lah dia itu,” terang Ummu Umar.
Keesokan harinya Ummu Umar dapat kabar bahwa ada penangkapan sekitar jam 8.15 WIB menit. “Berarti setelah 10 menitan suami saya berangkat langsung diculik,” tegasnya.
Pihak dokter kepolisian, menurut Ummu Umar menyampaikan suaminya mengalami penyakit komplikasi. Ia pun membantah pernyataan pihak dokter kepolisian yang menyebut Jefri memiliki sejumlah penyakit.
“Memang kata dokter mereka, dia (Muhammad Jefri) punya penyakit jantung, liver, paru-paru, tapi setahu saya dia sehat-sehat saja, dia juga tidak merokok,” ungkap Ummu Umar.
Ummu Umar menjelaskan, memang tidak ada luka lebam pada bagian wajah suaminya. Tetapi, Ummu Umar tidak dapat memastikan di seluruh tubuh suaminya, sebab kondisi jenazah sudah tertutup dan tak boleh dibuka * [Panjimas/Syaf/voa-islam.com]