View Full Version
Rabu, 24 Apr 2019

Wasekjen MUI Pusat: Polisi Mau Menembak Siapa?

JAKARTA (voa-islam.com)- Pagi ini saya terkejut melihat potongan sebuah video. Di situ Kapolri Tito Karnavian berdialog dengan seorang polisi komandan pasukannya yang berpakaian biru. Terdengar Tito Karnavian bertanya, "Berapa peluru disiapkan (dalam senjata?)"

Si baju biru menjawab, "3 peluru hampa, dan 17 peluru karet."

Kemudian Tito melanjutkan pertanyaan, "Berapa peluru tajam?"

Si Baju Biru menjawab, "Dalam magazine yang lain ada 20 peluru tajam...!"

Saya jadi heran. Katanya Brimob kumpul di Jakarta bukan dalam rangka siaga satu, tapi hanya menjaga Ibu Kota. Kenapa kalian menjaga Ibu Kota pakai peluru tajam sampai 20 orang per personel? Kalian ini mau menjaga atau mau persiapan perang dan persiapan membunuh?

Di Papua sana yang jelas jelas ada pemberontak saja kalian tidak seheboh ini. Pakai apel pasukan, pakai dialog, pakai cerita peluru tajam, direkam dan diedarkan sedemikian rupa.

Pertanyaan saya;

Siapakah yang ingin kalian tembaki dengan 20 peluru tajam per personel itu? Kami, rakyat kalian sendiri? Atau ada musuh dari luar yang mau memerangi NKRI dalam waktu dekat ini?

Kami meminta tanggungjawab Presiden dan DPR RI akan hal ini. Apakah Bapak Presiden yang memerintahkan hal ini semua? Apakah DPR RI terlibat juga dalam perintah ini sehingga kalian tidak berkomentar akan hal yang begitu mengerikan ini?

Saya benar-benar ngeri. Jika Pak Jokowi memang benar-benar khawatir kalah, sebaiknya kemarin tidak usah digelar Pemilu. Daripada keadaan tegang seperti ini. Kami dan kawan-kawan dengan senang hati akan menggalang pertemuan dengan para ulama dan tokoh nasional untuk sepakat memberikan bapak dua priode kepresidenan gratis, demi keamanan anak bangsa dan negara NKRI tercinta ini.  Terlalu mahal jika sampai darah rakyat tertumpah oleh anggota polisinya sendiri.

Ya Allah tabahkanlah hati kami rakyat Indonesia dengan keadaan ini. Amin.

*Wasekjen MUI Pusat, Tengku Zulkarnain


latestnews

View Full Version