View Full Version
Rabu, 26 Jun 2019

Soal Giant dan Krakatau Steel, MUI: Jika Dibiarkan Indonesia Terancam Krisis Ekonomi

JAKARTA (voa-islam.com)—Tutupnya sejumlah gerai Giant dan kebijakan efisiensi PT Krakatau Steel (PTKS) mendapat perhatian Sekretaris Jenderal Majeli Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Anwar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/6/2019) menilai penyelamatan usaha dan industri dalam negari harus dilakukan pemerintah.

 “Untuk itu, diharapkan pemerintah agar dapat membuat kebijakan yang lebih mendukung dan berpihak kepada industri dan usaha dalam negeri,” kata Anwar.

Tak hanya itu, masalah yang membelit Giant, PTKS dan perusahaan-perusaahn lain di dalam negeri hendaklah menjadi perhatian bersama.Tidak hanya oleh pemerintah, tapi juga oleh masyarakat.

“Karena kalau tidak, PHK (pemutusan hubungan kerja) akan terjadi di mana-mana, sehingga pengangguran akan meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat tentu akan menurun dan kemiskinan akan meningkat,” ungkapnya.

Ketika terjadi PHK di mana-mana, maka ini akan berimbas kepada daya beli masyarakat. Menurut Anwar, penyelamatan industri dan usaha nasional tidak bisa melihat persoalan seperti cara pandang para pedagang di mana mereka akan membeli dari tempat yang murah dan menjual ke tempat yang mahal.

“Karena kalau sikap dan cara pandang seperti itu yang diterapkan, industri dan usaha dalam negeri jelas akan rontok karena barang-barang produksi luar negeri terutama dari China yang harganya jauh lebih murah jelas akan masuk dan akan membanjiri pasar dalam negeri,” ujar Anwar

Dia menuturkan, ketika industri dan usaha dalam negeri rontok, Indonesia pada waktunya akan bangkrut karena yang ada hanya pengeluaran sedangkan pendapatan tidak ada. Untuk itu, agar ekonomi tidak terpuruk, diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang bisa mendorong bagi bangkitnya industri dan usaha dalam negeri agar pendapatan dan daya beli masyarakat juga bisa meningkat.

Kepada masyarakat luas, kata Anwar, agar lebih mencintai produk dalam negeri karena memicu perkembangan ke arah yang lebih baik. “Karena dengan cara itulah kita akan bisa membuat meningkatnya permintaan terhadap produk, barang serta jasa yang diproduksi di dalam negeri sehingga industri dan usaha dalam negeri akan tumbuh dan berkembang,” ucapnya.

Dengan begitu, cepat atau lambat perluasan usaha akan terjadi dan permintaan akan tenaga kerja meningkat. Pengangguran pun menurun dan pendapatan masyarakat membaik sehingga tingkat dan angka kemiskinan bisa berkurang.

“Ini penting kita lakukan. Karena kalau industri dan usaha dalam negeri bermasalah maka angka dan tingkat pengangguran, kemiskinan, serta kriminalitas tentu jelas akan meningkat dan itu jelas tidak kita inginkan,” ujar dia.

Anwar berpendapat, perlu keberanian pemerintah mengoreksi keadaan yang ada saat ini. Masyarakat juga harus menyikapi positif terhadap produk dan jasa dalam negeri. “Jelas sangat dituntut karena kalau fenomena rontoknya industri dan usaha dalam negeri ini terus berlarut-larut maka Indonesia jelas akan terseret ke dalam krisis ekonomi yang lebih dalam dan kita jelas tidak mau hal itu terjadi,” katanya mengingatkan.* [Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version