View Full Version
Sabtu, 05 Oct 2019

Bakar Bendera OPM, Aksi Solidaritas Wamena di Solo Tuntut Jokowi Serius Atasi Konflik

SOLO (voa-islam.com)—Umat Islam Solo menggelar aksi solidaritas tragedi Wamena di depan Mapolresta Surakarta, Jalan Adi Sucipto, Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10). Pada kesempatan ini massa membakar bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono mengungkapkan bahwa pada 23 September 2019 di Wamena Papua telah terjadi kerusuhan yang mengakibatkan 33 orang meninggal dunia termasuk Dokter Soeko Marestiyo, +- 10.000 warga mengungsi, 465 ruko, 165 rumah, 224 mobil dan 150 motor dibakar oleh para perusuh.

“Dari data tersebut pemerintah bisa dikatakan gagal menjalankan kewajibannya sebagaimana tersebut dalam pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” jelas Endro dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Jumat (4/10/2019).

DSKS menyampaikan beberapa poin  terkait tragedi Wamena. Pertama, DSKS menyampaikan belasungkawa atas wafat dokter Soeko Marestiyo yang dianiaya oleh massa perusuh. DSKS

Kedua, mempertanyakan kinerja Polri, TNI dan BIN atas Tragedi di Wamena Papua yang memakan korban harta dan jiwa.

ketiga, mendesak pemerintah baik pusat maupun daerah dan aparat keamanan segera melakukan pemulihan kondisi di Wamena dengan pendekatan persuasif agar situasi kembali aman dan tetap meningkatkan keamanan bagi semua warga termasuk para pendatang.

Keempat, menindak semua perusuh dan menangkap aktor intelektual tragedi Wamena Papua karena sudah diluar batas kemanusiaan termasuk menginvestigasi keterlibatan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kelima, meminta Presiden Jokowi serius menangani problematika di Papua, jika tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai presiden terkait problem di Papua sebaiknya mengundurkan diri.

Keenam, bahwa Penegakan hukum yang lemah ataupun secara berlebihan akan berdampak pada keamanan negara secara umum dan memicu konflik horisontal.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version