View Full Version
Selasa, 14 Apr 2020

Direktur Pimpin: Agama Tidak Sama dengan Klub Sepak Bola

BANDUNG (voa-islam.com) - Terkait himbauan pemerintah mengenai anjuran social distancing untuk mengurangi penyebaran virus covid-19, Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung menggelar perkuliahan daring pada Kamis (9/4) lalu. 

Dr. Wendi Zarman, selaku Direktur PIMPIN (Institut Pemikiran Islam dan Pembangunan Islam) Bandung menyampaikan materi bertemakan Diinul Islam.

Pada pemaparannya, Wendi menjelaskan mengenai kesimpangsiuran pemaknaan agama yang diusung oleh pandangan barat. Di mana menurut Ia, sebagian melihatnya sebagai sebuah takhayul, bahkan agama dianggap hanya sebatas organisasi.

“Kesalahan pemaknaan ini sendiri tidak lepas dari pandangan barat yang melihat agama sebagai sebuah fenomena budaya, yang dinamis dan tidak lepas dari perubahan. Maka akan kita dapati beberapa kasus di mana orang dapat mengklaim agama-agama baru dan menganggap agama hanyalah sebuah organisasi. Agama tidak bisa disamakan seperti klub sepakbola”, tegas Wendi.

Selanjutnya mengacu pada tulisan Syed Naquib Al Attas, dalam buku Islam and Secularism, Wendi menekankan definisi islam tentang agama itu sendiri berbeda dengan pandangan barat. Salah satu konsep agama atau diin adalah keberhutangan.

“Makna hutang ini sangat luas. Pemberian berupa kebaikan juga dianggap hutang. Maka hutang manusia kepada Allah yaitu hutang eksistensi, karena Allah sudah menciptakan makhluk-Nya. Juga hutang pemeliharaan karena tidak ada satupun makhluk yang mampu memelihara dirinya sendiri tanpa ada kebaikan dari Allah”, terang Dosen di Unikom itu. 

“Keberhutangan ini dibayar dengan cara penyerahan diri kepada Allah dan mengikuti semua syariat-Nya. Begitulah konsep agama dalam Islam”, tutupnya. 

Salah satu peserta SPI Miftah, salah hal yang penting dalam belajar, khususnya belajar agama adalah mengetahui terlebih dahulu mengenai definisinya.

“Untuk menjelaskan sesuatu harus mengacu pada makna dasarnya, karena arti istilah memang penting dalam bangunan keilmuan. Biasanya kalau belajar apa pun diawalnya selalu diberi definisinya dulu. Jadi, bagus juga kalau belajar tentang agama Islam, untuk belajar dulu definisinya,” tuturnya. [syahid/imadudin/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version