View Full Version
Jum'at, 16 Sep 2022

Akhirnya Eko Kuntadhi tersandung Hate Speech Ning Imas, ini 6 kesepakatannya

KEDIRI (voa-islam.com) - Eko Kuntadhi nampaknya mulai panen kecaman akibat apa yang dia tuai selama ini. Pasalnya Eko menghina ucapan tiktok seorang Ustadzah, tak lain Ning Imas Fatimatuz Zahra keturunan pendiri pesantren Lirboyo yang memiliki lebih dari 15 ribu santri ini. 

Sejumlah elemen masyarakat dari Orman NU mengecam ketua Relawan Ganjarist ini, sontak Eko mengundurkan diri atas hate speeche dan islamphobia yang ia lontarkan ke zuriyah atau anak keturunan Pondok Lirboyo KH Agus Abdul Muid Shohib.

Akibat tindakan tak beradab ini Eko mundur dari ketua Ganjarist.

"Kemarin, Kamis 15 September 2022, Pegiat Media Sosial, Eko Kuntadhi dan Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz) sepakat berdamai." demikian kutipan Law-Justice.co

Akibat kebodohan merangkai kata di sosmed, Eko Kuntadhi datangi Lirboyo untuk menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Ning Imaz di Pesantren Lirboyo, Kediri, Kamis (15/9). 

Tidak sendiri, Eko Kuntadhi datang ditemani dengan Guntur Romli sekitar pukul 17.05 WIB.

Keduanya diterima oleh salah satu zuriah Pondok Lirboyo KH Agus Abdul Muid Shohib atau Gus Muid.

Hadir pula dalam kesempatan itu Ning Imaz bersama suaminya Gus Rifqil Muslim Suyuti.

Pertemuan berlangsung lebih kurang satu jam. Walhasil, kedua kubu menyepakati beberapa hal terkait dengan penghinaan Eko Kuntadhi kepada Ning Imaz. 

Pertama, telah datang saudara Eko Kuntadhi untuk meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada salah satu zuriah Pondok Pesantren Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahra.

"Kedua, saudara Eko Kuntadhi mengakui kesalahan dan kekhilafannya pada unggahan tersebut, serta siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan," tutur Gus Muid dikutip dari NU Online.

Ketiga, di antara tanggung jawab, Eko Kuntadhi menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Ning Imaz dan keluarga serta siap menyampaikan permohonan secara terbuka melalui media.

"Keempat, Ning Imaz atas petunjuk dari masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo telah menerima permohonan maaf Eko Kuntadhi," tutur Gus Muid.

Kelima, Pondok Pesantren Lirboyo meminta Eko Kuntadhi menjadikan kasus itu sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial di masa-masa mendatang.

Keenam, Ponpes Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tetapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan informasi yang bermanfaat.

"What goes around, comes around Eko. Apa yang kata tanam, itu yang pasti kau tuai." demikian bunyi pepatah. [rojul/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version