BANDUNG (voa-islam.com) - “Bagi orang sekuler berdakwah hanya perkara ibadah saja. Namun, bagi orang yang benar-benar memahami Islam secara kaffah, berdakwah yakni menerapkan Islam ke dalam setiap bidang masyarakat,” ujar Ahmad Rofiqi dalam pertemuan terakhir kelas Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung pada Kamis (02/03) di Masjid Istiqomah Bandung.
Dalam pertemuan tersebut diangkat pembahasan terkait “Serba-Serbi Dakwah” agar setelah lulus dari SPI para peserta dapat menyebarkan atau memberikan manfaat dari ilmu yang telah didapatkan dari 20 pertemuan terakhir.
Pendiri Pesantren Tamaddun Jatinangor itu menjelaskan bahwa hukum berdakwah bagi setiap muslim adalah fardhu ‘ain. Sementara peran yang diambil dalam berdakwah adalah fardhu kifayah.
“Kan tidak semua orang harus jadi ustadz, jadi ustadz itu sulit, berdakwahlah di bidang yang masing-masing kita kuasai, maksimalkan disitu,” terangnya. Menurut Ahmad, tidak semua orang harus menjadi seorang ustadz terlebih dahulu agar bisa berdakwah. Semua orang dapat berdakwah dalam bidangnya masing-masing. “Misalnya ahli ekonomi berjuang dengan menerapkan sistem yang jauh dari riba; atau guru yang berusaha menerapkan nilai-nilai keislaman kepada muridnya,” tambah Ahmad.
Salah satu peserta perkuliahan, Rifa, membagikan rencana dakwahnya ketika ia lulus SPI. “Rencananya kembali ke organisasiku untuk membagikan ilmu dari perkuliahan SPI ini. Sebenarnya ingin jadi pembimbing asrama lagi di rumah quran, tapi akan mengutamakan organisasi karena amanahku tahun ini sangat besar disana.”
Rifa juga menambahkan, untuk dakwah pribadinya ia berencana ingin kembali menulis & bersiniar (podcasting) tapi dengan tema yang lebih terarah. “Harapannya semoga akunku bisa tumbuh dan nilai-nilainya bisa tersebar lebih luas,” pungkas pemilik akun instagram @rifafam tersebut. [nuramalia/syahid/voa-islam.com]