View Full Version
Kamis, 05 Dec 2013

ISIS Terbitkan Edisi Pertama Surat Kabar Migguan Sana Al-Sham

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) merilis edisi pertama surat kabar mingguan di Suriah, Sana Al-Sham, akhir bulan lalu, the Daily Star melaporkan hari Kamis (5/12/2013).

Edisi pertama dari surat kabar mingguan tersebut antara lain berisi wawancara dengan para komandan ISIS, rincian kemenangan militer, pembelaan terhadap taktik "brutal" mereka sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang yang membenci kelompok tersebut dan juga ayat-ayat Alquran dan pelajaran agama.

Surat kabar 12 - halaman tersebut sedang didistribusikan di outlet-outlet di tanah di Suriah utara dan bertepatan dengan pembukaan akun Twitter, @ sanaAlShamNews, di mana gambar-gambar distribusi dan laki-laki muda membaca surat kabar yang diposting.

Para editor tidak menanggapi permintaan The Daily Star untuk wawancara.

Salah satu kelompok kuat afiliasi Al-Qaidah di Suriah, ISIS, pada bulan November lalu menuai kecaman luas setelah anggota mereka melakukan kesalahan dengan memotong dan ditampilkan kepala sesama mujahid, Mohammad Fares, yang mereka duga seorang anggota milisi Syi'ah Irak yang berjuang untuk Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

ISIS kemudian mengeluarkan permintaan maaf, seraya meminta pengertian atas kesalahan pahaman tersebut. Mohammad Fares sendiri adalah anggota dari brigade Islam Ahrar Al-Sham, yang sering berjuang bersama mujahidin ISIS.

Untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, edisi November surat kabar tersebut menampilkan artikel yang menguraikan bagaimana kesalahan dalam pemenggalan Fares terjadi.

Artikel itu menggambarkan sebuah "medan perang rumit " di mana dua kelompok, ISIS dan Ahrar al-Sham berjuang bersama-sama.

Fares, dikatakan, menyebutkan slogan-slogan Syi'ah, dimana secara keliru percaya bahwa ia telah ditangkap oleh pasukan rezim Assad setelah terluka.

"Orang-orang dari ISIS dan yang lain mendengar perkataan-Nya ... ia mengku bahwa ia adalah seorang Rafidi ... Setelah mendengar hal ini, orang-orang membunuhnya, karena percaya ia adalah seorang kafir."

"Saudara-saudaraku tercinta, saya ingin mengingatkan Anda bahwa kesalahan seperti itu sering terjadi di medan perang dan membuai jihad," kata artikel tersebut.

Dalam artikel lain, surat kabar tersebut juga menguraikan kejahatan yang dilakukan oleh apa yang digambarkan sebagai kelompok nakal, Brigade Syuhada Badr, yang dipimpin oleh Khaled Hayyani, mengatakan anggotanya merusak dan mencuri properti warga Aleppo, penculikan untuk tebusan, memperkosa para perempuan, menerima suap dan mengkonsumsi alkohol.

Artikel itu mengatakan penyelidikan ke dalam apa yang mereka gambarkan sebagai "tentara bayaran" menunjukkan "kejahatan yang dilakukan oleh Brigade Syuhada Badr melebihi orang-orang yang dilakukan oleh rezim Suriah."

Artikel lain termasuk sebuah wawancara dengan komandan top ISIS asal  Georgia dan amir militer Omar al-Shishani, yang mengaku telah datang ke Suriah setelah dibebaskan dari penjara Georgia," untuk melaksanakan jihad atas nama Allah."

"Bagaimanapun, hal pertama yang saya lihat [di Suriah] adalah demonstrasi, dan slogan orang-orang yang non-Islami, seperti kebebasan dan demokrasi," Shishani memberitahu pewawancara ISIS.

"Pada awalnya aku memandang situasi tersebut dan melihat tidak ada ide seperti mendirikan negara Islam. Saya menemukan bahwa umat Islam masih lemah, tapi saya berjanji kepada Allah untuk berjihad di sini dan jika saya terbunuh kesyahidan saya karena Allah," katanya, menambahkan rincian tentang kemenangan militer oleh ISIS di Hama, Aleppo dan Idlib.

Surat kabar tersebut, yang menampilkan ayat-ayat Al-Qur'an di judul utama, juga menyarankan pembaca untuk tidak membuang koran tersebut di tempat sampah.

"(Surat kabar ini) berisi ayat-ayat Allah dan Hadits Nabi Muhammad, jangan tempatkan di tempat yang menghina," iklan di halaman belakang berbunyi, disertai dengan gambar tempat sampah dengan palang merah tercoret disitu. (st/tds)


latestnews

View Full Version