Al-Shabaab Rebut Kembali Gandarshe dan Jilib Marka dari AMISOM dan Somalia

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Pasukan mujahidin Al-Shabaab bersenjata berat menyerang basis-basis pasukan AMISOM dan pemerintahan dekat Garasbaaley di distrik Dayniile Mogadishu (14/2/2014).

Warga yang dekat dengan pangkalan mengatakan, mujahidin Al-Shabaab menyerang pangkalan-pangkalan pasukan AMISOM dan pasukan pemerintah sebelum senja dengan senjata berat yang mengakibatkan baku tembak sengit yang berlangsung hingga sekitar pukul 9:00 pagi.

"Mujahidin Alshabaab bersenjata berat menyerang sebuah pangkalan dekat kita sekitar pukul 17:30 dan kami tidak bisa meninggalkan rumah kami sampai malam hari menjelang" para penduduk mengatakan kepada wartawan Harar24 melalui telepon dari rumahnya di Garasbaaley.

Pada perkembangan selanjutnya mujahidin Al -Shabaab mengambil alih kota-kota pesisir Gandarshe dan Jilib Marka di Lower Shabelle setelah terlibat dalam pertempuran berat dengan pasukan pemerintah Somalia yang berlangsung berjam-jam. Pengambilalihan dari kota-kota pesisir oleh Al-Shabaab  terjadi kurang dari sepekan setelah pasukan pemerintah mengambil alih kota tersebut.

Menurut warga di kota Gandarshe dan Jilib Marka pasukan Al-Shabaab yang mengambil alih kota kemarin pagi yang bersenjata lengkap dan menyampaikan khotbah Jumat di kedua kota itu, menginformasikan kepada warga untuk bekerja dengan mereka dalam perjuangan mereka melawan pasukan pemerintah Somalia dan AMISOM.

Seorang tetua terkenal di Jilib Marka Mahamud Adow menginformasikan kepada Harar24 melalui telepon bahwa setelah pertempuran sengit di malam hari mereda, mereka terkejut menemukan pagi itu Al-Shabaab telah mengambil alih kota.

"Setelah pertempuran sengit yang berlangsung sepanjang malam kami bangun dan menemukan bahwa pejuang Islam bersenjata berat ada di mana-mana di kota ini" kata Adow.

Insiden ini tampaknya bertepatan dengan serangan lain dan serangan yang dilakukan oleh Al-Shabaab di wilayah selatan dan tengah Somalia. Beberapa analis percaya bahwa pasukan AMISOM dan Somalia akan terus menanggung beban dari taktik gerilya Al-Shabaab dan menghadapi korban, bahkan meski Al-Shabaab didorong keluar dari setiap kota tunggal yang mereka kontrol. Kenyataan ini telah menuntun kepada AMISOM dan Somalia untuk percaya bahwa mereka dipaksa untuk menemukan solusi lain, bahkan jika itu harus bernegosiasi dengan kelompok terkait Al-Qaidah tersebut. (by/harar)

Kelompok militan Islam Boko Haram lebih baik bersenjata daripada kekuatan militer Nigeria pertempuran itu , gubernur wilayah yang paling parah dilanda pemberontakan mengatakan pada hari Jumat setelah lebih dari 100 orang tewas dalam serangan desa .

Presiden Goodluck Jonathan memerintahkan pasukan tambahan ke timur laut Nigeria pada bulan Mei untuk menghancurkan Boko Haram , yang ingin menciptakan negara Islam di utara sebagian besar Muslim . Militer membantah hal itu kurang baik bersenjata dari gerilyawan .

" Boko Haram yang bersenjata lebih baik dan lebih termotivasi daripada pasukan kami sendiri , " kata Gubernur negara bagian Borno Kashim Shettima wartawan di villa presiden setelah pertemuan dengan Presiden Jonathan .

" Mengingat keadaan sekarang , itu benar-benar mustahil bagi kita untuk mengalahkan Boko Haram , " kata Shettima .

Jumlah korban tewas dari serangan hari Minggu di desa Izge , dekat perbatasan dengan Kamerun , adalah 106 , Shettima mengatakan , naik dari perkiraan sebelumnya 90 . Dalam serangan itu , militan disemprot rumah dengan peluru , berangkat ledakan dan membakar puluhan rumah .

Boko Haram tetap mampu " dibanjiri masyarakat dan daging jiwa yang tidak bersalah , " meskipun kehadiran militer , katanya .

Menanggapi komentar Shettima itu , juru bicara pertahanan Brigadir Jenderal Chris Olukolade melalui telepon : " Itu tidak benar Ya , mereka membawa senjata ilegal , tetapi tidak bersenjata lebih baik daripada tentara Nigeria . . "

" Negara mana yang pernah mengalahkan terorisme sepenuhnya ? Ini merupakan upaya berkelanjutan ... Kita tahu ada kebutuhan untuk perbaikan tapi ... kita membaik. "

Analis keamanan mengatakan militer Nigeria yang lelah dan over- membentang di wilayah yang luas dan jarang penduduknya bukit berbatu di mana para pemberontak yang bersembunyi .

Jonathan menghadapi pemilu dalam waktu satu tahun , dan kegigihan pemberontakan 4-1/2-year-old Boko Haram yang meskipun mahal kontra-pemberontakan masih menjadi masalah serius .

Pasukan Nigeria , yang didukung oleh kekuatan udara , awalnya terdaftar beberapa keberhasilan , tetapi pemberontak mundur ke remote , berbukit Gwoza daerah yang berbatasan dengan Kamerun , dari mana mereka telah dipasang serangan mematikan terhadap warga sipil yang mereka tuduh menjadi pro - pemerintah .

Pekan lalu , pejuang Boko Haram di truk dicat dengan warna militer menewaskan 51 orang .

Niger mengatakan pada hari Senin telah menangkap 20 militan merencanakan untuk menyerang sebuah kota di wilayahnya , menggambarkan bagaimana Boko Haram juga mengancam Nigeria tetangga , dibagi dengan perbatasan berpori pada titik puncak dari Sahara .