View Full Version
Jum'at, 30 Jan 2015

Taliban Nyatakan Tanggung Jawab Atas Serangan Mematikan di Bandara Kabul Afghanistan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok mujahidin Taliban telah mnyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan di bandara Kabul, di mana seorang polisi Afghanistan bersenjata menembak dan menewaskan tiga kontraktor keamanan (tentara bayaran) Amerika dan melukai seorang lagi.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui akun Twitternya menyatakan tanggung jawab atas serangan pada hari Jumat dan mengatakan penyerang yang berasal dari kelompok mujahidin Taliban yang telah menyusup ke dalam jajaran pasukan Afghanistan dan mengenakan seragam polisi Afghanistan.

Seorang penyusup -Ihsanullah s/o Rahmatullah - dari #provinsiLaghman yang bekerja di dalam bandara Kabul menembakan senjatanya kepada para penjajah pukul 9 malam hari Kamis, kata mujahid di akun Twitternya @zabihmujahid.

"Serangan itu menewaskan 3 teroris Amerika dan melukai empat lainnya sebelum sang penyusup syahid oleh tembakan balasan #Khaibar #Kabul #Afghanistan, Mujahid menambahkan.

Sementara itu, berbicara pada kondisi anonimitas, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa "serangan orang dalam" dilakukan di bandara Kabul pada hari Kamis.

Pejabat itu menambahkan bahwa korban bekerja untuk Departemen Pertahanan AS, tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang serangan itu.

Sejumlah pasukan asing pimpinan AS telah tewas dalam apa yang disebut serangan "green on blue" atau serangan orang dalam, di mana tentara Afghanistan menghadapkan senjata mereka melawan pasukan asing di Afghanistan, sejak invasi AS dari negara Asia pada tahun 2001.

Istilah "green on blue" berasal dari sistem kode warna yang digunakan oleh tentara AS untuk merujuk pada pasukan Afghanistan dan asing.

Pasukan yang dipimpin AS telah mengadopsi langkah-langkah keamanan khusus dalam beberapa tahun terakhir untuk mencoba untuk melawan ancaman yang disebut serangan orang dalam.

AS dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror (baca;Islam). Serangan itu menjatuhkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah, tapi ketidakamanan terus di seluruh negeri meskipun kehadiran ribuan pasukan yang dipimpin AS.

Misi tempur pimpinan AS di Afghanistan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Namun, setidaknya 13.500 pasukan asing, terutama dari Amerika Serikat, tetap di Afghanistan dalam apa yang AS sebut sebagai misi dukungan. (st/twit)

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok mujahidin Taliban telah mnyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan di bandara Kabul, di mana seorang polisi Afghanistan bersenjata menembak dan menewaskan tiga kontraktor keamanan (tentara bayaran) Amerika dan melukai seorang lagi.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan serangan pada hari Jumat dan mengatakan penyerang yang berasal dari kelompok mujahidin Taliban telah menyusup ke dalam jajaran pasukan Afghanistan dan mengenakan seragam polisi Afghanistan.

Seorang penyusup -Ihsanullah s/o Rahmatullah - dari #provinsiLaghman yang bekerja di dalam bandara Kabul menembakan senjatanya kepada para penjajah pukul 9 malam hari Kamis, kata mujahid di akun Twitternya @Zabihmujahid.

"Serangan itu menewaskan 3 teroris Amerika dan melukai empat lainnya sebelum sang penyusup syahid oleh tembakan balasan #Khaibar #Kabul #Afghanistan, Mujahid menambahkan.

Sementara itu, berbicara pada kondisi anonimitas, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa "serangan orang dalam" dilakukan di bandara Kabul pada hari Kamis.

Pejabat itu menambahkan bahwa korban bekerja untuk Departemen Pertahanan AS, tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang serangan itu.

Sejumlah pasukan asing pimpinan AS telah tewas dalam apa yang disebut serangan "green on blue" atau serangan orang dalam, di mana tentara Afghanistan menghadapkan senjata mereka melawan pasukan asing di Afghanistan, sejak invasi AS dari negara Asia pada tahun 2001.

Istilah "green on blue" berasal dari sistem kode warna yang digunakan oleh tentara AS untuk merujuk pada pasukan Afghanistan dan asing.

Pasukan yang dipimpin AS telah mengadopsi langkah-langkah keamanan khusus dalam beberapa tahun terakhir untuk mencoba untuk melawan ancaman yang disebut serangan orang dalam.

AS dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror (baca;Islam). Serangan itu menjatuhkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah, tapi ketidakamanan terus di seluruh negeri meskipun kehadiran ribuan pasukan yang dipimpin AS.

Misi tempur pimpinan AS di Afghanistan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Namun, setidaknya 13.500 pasukan asing, terutama dari Amerika Serikat, tetap di Afghanistan dalam apa yang AS sebut sebagai misi dukungan.


latestnews

View Full Version