TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) hari Selasa (16/6/2015) menyatakan bertanggung jawab atas serangan di pusat Tunisia yang menewaskan tiga polisi dan melukai 12 orang lainnya.
Dalam pernyataan yang dimuat di Twitter, IS mengatakan serangan di wilayah Sidi Bouzid dilakukan oleh "dua tentara kekhalifahan yang menyerang dua situs militer dengan senjata ringan."
IS, yang juga menyatakan tanggung jawab atas serangan Maret di Museum Nasional Bardo di Tunis yang menewaskan 21 wisatawan asing dan seorang polisi, mengatakan telah "membunuh atau melukai lebih dari 20 tentara atau anggota garda nasional" dalam serangan hari Senin.
Tiga polisi dan seorang pelaku tewas ketika garda nasional, yang bekerja berdasarkan informasi intelijen, mencoba menyergap dua orang bersenjata yang diduga merencanakan serangan, kata kementerian dalam negeri.
"Garda nasional berusaha untuk menyergap saat fajar dua teroris yang berkendara dengan sepeda motor di Sidi Ali Ben Aoun setelah memperoleh informasi bahwa (mereka) akan memulai sebuah operasi," kata juru bicara kementerian Mohamed Ali Aroui kepada AFP.
Dia mengatakan dua polisi tewas dalam baku tembak berikutnya, dan bahwa penyerang meloloskan diri sebelum membunuh seorang polisi ketiga yang tengah pergi untuk bekerja.
Mereka dikejar oleh satuan elit garda nasional, kata Aroui.
"Salah satu teroris itu dibunuh, yang kedua terluka dan ditangkap. Dia dalam kondisi serius," tambahnya.
Kementerian dalam negeri awalnya menyalahkan kekerasan itu pada kelompok jihad utama Tunisia, Brigade Okba Ibnu Naufaa yang terkait Al-Qaidah, yang telah dituduh berada di balik beberapa serangan baru-baru ini.
Tunisia telah melihat lonjakan dari kelompok-kelompok Islamis sejak presiden veteran Zine El Abidine Ben Ali digulingkan dalam revolusi 2011.
Puluhan anggota pasukan keamanan telah tewas sejak itu dalam serangan oleh jihadis. (st/ptv)