View Full Version
Rabu, 06 Jan 2016

Daulah Islam (IS) Ancam Hancurkan Penjara-penjara Saudi Setelah Eksekusi 43 Mujahidin

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Daulah Islam (IS) mengancam akan menghancurkan penjara-penjara Arab Saudi yang menahan para mujahidin setelah eksekusi terhadao 47 orang termasuk 43 terpidana Al-Qaidah oleh Riyadh.

IS, yang telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan di kerajaan dan meningkatkan operasi di negara tetangga Yaman, menunjuk penjara Al-Ha'ir dan Tarfiya di mana banyak pendukung Al-Qaidah dan Daulah Islam telah ditahan.

"Daulah Islam (IS) selalu berusaha untuk membebaskan para tahanan, tapi kami menghitung bahwa akhir dari masalah tahanan tidak akan terjadi kecuali dengan pemberantasan aturan tiran, dan kemudian menghancurkan penjara dan meratakan mereka ke tanah," katanya dalam sebuah artikel yang diposting online pada hari Selasa (5/1/2015).

Seorang pendukung IS meledakkan dirinya dengan sebuah bom mobil di sebuah pos pemeriksaan di luar penjara Ha'ir dekat Riyadh pada bulan Juli.

Meski IS dan Al-Qaidah adalah rival yang telah mengecam satu sama lain, namun keduanya sama-sama memusuhi pemerintahan Arab Saudi, yang telah menyatakan mereka sebagai kelompok teroris dan mengurung ribuan pendukung mereka.

Eksekusi massal Riyadh pada hari Sabtu termasuk empat penganut Syi'ah, di antaranya ulama terkemuka Nimr al-Nimr, sebuah langkah yang meningkatkan ketegangan sektarian dengan kekuatan Syi'ah Iran. Tetapi para analis mengatakan sebagian besar dari eksekusi itu dimaksudkan sebagai pesan kepada mujahidin Sunni seperti Al-Qaidah dan IS.

IS telah menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian pemboman dan penembakan di Arab Saudi sejak November 2014 yang menewaskan lebih dari 50 orang, kebanyakan dari mereka penganut agama Syi'ah tetapi juga lebih dari 15 anggota pasukan keamanan.

Para pejabat keamanan Saudi mengatakan pendukung IS di dalam Arab Saudi terutama bertindak secara independen, ketergantungan pada IS hanya terbatas bantuan logistik dan saran, membuat mereka sulit untuk dideteksi, tetapi juga kurang mampu menyerang target terlindungi dengan baik.

Sebelumnya pada bulan Desember Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) mengancam akan "menumpahkan darah tentara Al Saud" jika para anggotanya dieksekusi.

AQAP adalah sayap jaringan global Al-Qaidah yang berbasis di Yaman dan dibentuk oleh mujahidin lokal dan veteran Al-Qaidah yang sebelumnya terlibat dalam pemberontakan di Arab Saudi antara tahun 2003-2006, di mana sebagian besar dari mereka yang dieksekusi pada hari Sabtu dihukum karena ikut berpartisipasi. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version