12 Tentara Tewas dalam Serangan Jihadis di Mali Tengah

MALI TENGAH (voa-islam.com) - Para jihadis menewaskan sedikitnya 12 tentara dalam serangan pada hari Ahad (21/4/2019) di Mali tengah.

Pos militer di Guire diserang sekitar pukul 5 pagi, kata sebuah sumber kepada kantor berita AFP.

"Para teroris (baca;jihadis) keluar dari hutan. Mereka menggunakan sepeda motor dan truk pick-up. Mereka membakar kendaraan dan mengambil yang lain," kata sumber itu, yang meminta tidak disebutkan namanya.

"Korban baru itu setidaknya 12 orang tewas, termasuk komandan pos, seorang kapten."

Angkatan bersenjata Mali mengkonfirmasi serangan di Twitter, tanpa mengatakan berapa banyak tentara yang tewas. Mereka mengatakan bala bantuan dikirim ke sektor Nara, sekitar 370km utara ibukota, Bamako.

Seorang warga setempat mengatakan ada tembakan keras dan militer "terkejut" dalam serangan itu.

"Saya melihat dua teroris meletakkan sepeda motor mereka di kendaraan militer dan pergi dengan itu," katanya.

Pasukan Mali dan asing secara teratur menjadi sasaran jihadis.

Pejuang menewaskan 21 tentara Mali bulan lalu dalam serangan di kamp militer lain di Dioura, Mali tengah.

Pada hari Sabtu seorang penjaga perdamaian PBB terbunuh dan empat lainnya cedera ketika sebuah ranjau meledak ketika konvoi mereka melewati wilayah tengah.

Misi PBB didirikan di Mali setelah jihadis merebut bagian utara negara itu pada 2012 sebelum didorong kembali oleh pasukan Prancis pada 2013.

Perjanjian damai yang ditandatangani pada tahun 2015 oleh pemerintah dan kelompok-kelompok bersenjata bertujuan untuk memulihkan stabilitas. Namun kesepakatan itu gagal menghentikan kekerasan.

Serangan terbaru terjadi ketika Presiden Ibrahim Boubacar Keita melakukan konsultasi untuk memilih perdana menteri baru.

Yang terakhir, Soumeylou Boubeye Maiga, mengundurkan diri dengan seluruh kabinetnya mengundurkan diri setelah mendapat kecaman dari partai-partai yang berkuasa dan oposisi karena gagal menekan kerusuhan. (st/Aje)