View Full Version
Selasa, 19 Oct 2010

Cegah Ikhtilat, Warga Saudi Desak Pendirian Rumah Sakit Khusus Wanita

Jeddah (Voa-Islam.com) -Untuk mencegah terjadinya Ikhtilat (percampuran antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram-Red), serta menghindari stigma negatif terhadap para profesional medis wanita, sejumlah orang mengkampanyekan pendirian rumah sakit khusus bagi perempuan

Sejumlah warga Saudi menuntut rumah sakit khusus untuk perempuan sebagaimana dikampanyekan di situs jejaring sosial Facebook yang dimulai awal pekan ini.

Kampanye itu, yang diluncurkan oleh seorang wanita Saudi, telah menarik dukungan dari sejumlah pria dan wanita, khususnya perawat.

Halaman kampanye mengatakan hanya staff perempuan yang seharusnya hadir di rumah sakit tersebut. "Pria harus dipisahkan dari perempuan di rumah sakit pemerintah untuk mencegah ikhtilat (pencampuran wanita dan laki-laki yang bukan mahram-Red)," tulis seorang wanita pada halaman tersebut.

Dia meminta rumah sakit pemerintah dijalankan oleh perempuan dalam rangka "memberikan lingkungan yang bersih, sehat dan syariah bagi perempuan yang bekerja di sektor kesehatan dan meningkatkan kesempatan kerja bagi mereka."

..Dia meminta rumah sakit pemerintah dijalankan oleh perempuan dalam rangka "memberikan lingkungan yang bersih, sehat dan syariah bagi perempuan yang bekerja di sektor kesehatan dan meningkatkan kesempatan kerja bagi mereka..

Wanita tersebut berkata ketika rumah sakit tersebut didirikan, ini akan membantu mengakhiri "citra sosial negatif" tentang para profesional medis wanita, yang telah mencegah banyak pemuda dari menikahi para perawat wanita.

Para pegiat menyerukan perempuan untuk mendukung mereka, khususnya ketika lebih banyak laki-laki telah bergabung dengan gagasan itu. Mereka menjelaskan bahwa rumah sakit khusus untuk perempuan akan melindungi privasi mereka dan memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk bekerja.

"Rumah sakit tersebut akan meningkatkan jumlah dokter dan perawat wanita Saudi, yang jumlahnya sangat rendah sekarang karena orang tua mereka tidak akan mengijinkan mereka untuk bergabung dengan profesi medis karena takut ikhtilat," salah satu pengkampanye menulis.

Faris Al-Qahtani, yang bergabung kampanye, mengatakan rumah sakit khusus perempuan akan membantu mengurangi pengangguran di kalangan wanita Saudi terdidik yang mengkhususkan diri dalam ilmu medis.

"Akan ada kesempatan bekerja untuk perempuan, perawat dokter, apoteker, teknisi dan administrator," tulisnya.

Dia mengatakan perempuan Saudi yang memenuhi syarat, menolak untuk bekerja di rumah sakit karena kehadiran laki-laki dan stigma sosial dirasakan.

..Rumah sakit tersebut akan meningkatkan jumlah dokter dan perawat wanita Saudi, yang jumlahnya sangat rendah sekarang karena orang tua mereka tidak akan mengijinkan mereka untuk bergabung dengan profesi medis karena takut ikhtilat..

"Banyak pemuda yang enggan menikahi  perawat karena rumor bahwa mereka menikmati hubungan rahasia dengan rekan pria mereka," katanya.

Wafa G., seorang perawat perempuan Saudi berusia 26 tahun, mengatakan karena hal ini, perawat enggan untuk bekerja di rumah sakit walaupun mereka telah mempelajari ilmu keperawatan.

Wafa mengatakan dia berhenti dari pekerjaannya karena reputasi yang buruk ini, terutama karena ia belum menikah.

"Aku akan kembali ke pekerjaanku jika menemukan seorang suami yang mengerti sifat dari pekerjaan saya. Desakan untuk rumah sakit khusus perempuan ini telah memberikan saya harapan bahwa saya bisa kembali bekerja lagi, "katanya.

Nasser Al-Johani, seorang perawat di Rumah Sakit Umum Yanbu, percaya bahwa adalah penting untuk perempuan terpisah dari laki-laki di rumah sakit, bukan karena ia menentang gagasan perempuan yang bekerja di lingkungan rumah sakit yang bercampur-baur, tetapi karena stigma sosial yang melekat pada profesi tersebut.

Dia mengatakan anggota masyarakat yang menentang perempuan yang bekerja di profesi medis mungkin m sekali rumah sakit ini eksklusif ditetapkan.

Dia, bagaimanapun, mengatakan: "Persepsi negatif terhadap perawat wanita benar-benar salah. Kami tidak pernah melihat rekan perempuan kami keluar dari jam kerja. "

Al-Johani mengatakan dia mendukung gagasan rumah sakit khusus perempuan karena mereka akan menciptakan kesempatan kerja yang luar biasa bagi perempuan.

..Kami telah lama menyerukan pembentukan rumah sakit khusus untuk perempuan yang akan menjaga martabat mereka dan memberi mereka kesempatan kerja," mengutip perkataan ulama Ayedh Al-Qarni..

Muhammad Al-Qarni berbicara tentang pengalaman pribadinya ketika ia menjadi seorang administrator di sebuah rumah sakit pemerintah di Jeddah.

"Saya melihat dengan mata saya sendiri perempuan bergaul dengan laki-laki dan aku melihat perempuan dilecehkan secara seksual," katanya.

Al-Qarni mengatakan ia berharap bahwa akan ada rumah sakit khusus perempuan di kerajaan Saudi cepat atau lambat, menambahkan bahwa jika itu terjadi dia tidak keberatan istrinya bekerja dalam profesi medis.

Mansour Al-Asmari sepenuhnya mendukung gagasan rumah sakit eksklusif bagi perempuan, karena akan meningkatkan prospek pekerjaan bagi profesional medis perempuan.

Para ulama di Kerajaan tersebut mengatakan mereka telah menyerukan pembentukan rumah sakit tersebut untuk waktu yang lama.

"Kami telah lama menyerukan pembentukan rumah sakit khusus untuk perempuan yang akan menjaga martabat mereka dan memberi mereka kesempatan kerja," mengutip perkataan ulama Ayedh Al-Qarni.

"Rumah sakit tersebut akan membuka pintu bagi perempuan untuk mencari pekerjaan, khususnya mereka yang janda atau bercerai dan tidak memiliki seorangpun untuk mendukung mereka," kata Al-Qarni. (arabnews)


latestnews

View Full Version