View Full Version
Kamis, 28 Apr 2011

Inilah Puisi Jihad Ustadz Abdullah Sunata

Selama ini publik hanya mengenal sosok Ustadz Abdullah Sunata sebagai teroris nomor satu di tanah airnya.  Bambang Hendarso Danuri (BHD) ketika menjabat Kapolri menyebut Abdullah Sunata sebagai tokoh sentral teroris selevel DR Azhari. Tidak tanggung-tanggung, BHD bahkan menuding Sunata pernah berencana melakukan penyerangan pada saat HUT RI di Istana Negara dengan target Presiden SBY, pejabat-pejabat negara dan tamu-tamu Negara. Tuduhan tersebut akhirnya tidak terbukti, baik oleh penyidik maupun di pengadilan.

Sementara di kalangan para mujahidin yang pernah berjibaku di jabhah selama membela umat Islam Maluku dari serangan salibis, sosok Abdullah Sunata dikenal sebagai pemuda gagah berani di medan perang.

Tak banyak yang tahu, di balik keahlian memainkan senjata di medan perang, ternyata Abdullah Sunata juga mahir memainkan kelembutan pena. Berbagai karya tulis bernuansa taushiyah perjuangan menegakkan kebenaran dan membela kaum tertindas, disusunnya dalam bentuk puisi dan artikel ilmiah. Salah satu bukunya berjudul "Ayah Ibu, Bergabunglah dengan Kami." Tak hanya itu, Sunata juga mahir menerjemahkan kitab bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Inilah salah satu puisi Ustadz Abdullah Sunata tentang jihad:

 

Andai Kau Tahu, Mengerti dan Paham Saudaraku...
By: Abu Ikrimah Abdullah Sunata


Wahai saudaraku,
Andai engkau tahu
Debu fisabilillah yang menempel di kakimu
Dapat menyelamatkan dari neraka Jahannam
Kenapa kau tinggalkan jihad?

Wahai saudaraku,
Andai engkau paham
Sekejap dalam medan jihad
Dapat mengharuskanmu memasuki
kenikmatan dan keindahan Jannatun Na’im
Kenapa memilih selain jihad?

Wahai saudaraku,
Andai kau mengerti
Berak dan berseninya kudamu fisabilillah
Bernilai pahala bagimu di sisi Robmu
Kenapa masih bimbang untuk berjihad?

Wahai saudaraku,
Andai kau tahu
Timah panas yang mengoyak tubuhmu
dapat menghantarkanmu memeluk mesra Bidadari jelita
Kenapa takut berjihad?

Wahai saudaraku,
Andai kau faham
Dentuman bom yang mencabik-cabik dagingmu
dapat menyibukkanmu bercanda ria di pangkuan Bidadari jelita
selama berpuluh-puluh tahun tanpa bosan
Kenapa masih ragu untuk berjihad?

Wahai saudaraku,
Andai kau mengerti
Ledakan mortir yang meremukkan tulang belulangmu
dapat menghantarkanmu berbaring mesra di atas kasur
dalam kamar mempelai bersama bidadari yang tidak pernah
hilang keperawanannya
Kenapa enggan berjihad?

Wahai saudaraku,
Andai kau faham
Tetesan darah pertama yang kau tumpahkan di medan jihad
dapat menghapuskan semua dosa-dosamu
Tidak ada pilihan lain bagimu selain jihad?

Duhai saudaraku,
Seandainya engkau faham
Seandainya engkau mengerti
Seandainya engkau tahu
Dan seandainya engkau berakal
Engkau pasti memilih jihad.

[voa-islam.com]


latestnews

View Full Version