Pertanyaan
Kalau dalam shalat sunnah juga kah membaca Basmalah pada saat membaca surah? Sunnah juga kah membaca T'awudz apabila membaca pertengahan surat dalam shalat? Mohon jawabannya....
Hadi Ishad – Facebook voa-islam.com
Jawaban
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Jawaban Pertama:
Saat akan membaca surat dari awalnya disunnahkan membaca Basmalah, dan ini bukan wajib. Sedangkan dalam shalat, seorang Mushalli wajib membacanya sebelum membaca Al-Fatihah. Adapun membaca surat sesudah Al-Fatihah, jika memulainya dari awal surat maka disunnahkan memulainya dengan Basmalah, kecuali surat al-Taubah, -karena surat tersebut tidak diawali dengannya-. Jika ia membaca dari pertengahan surat, maka tidak dianjurkan memulainya dengan Basmalah.
. . . jika memulainya dari awal surat -sesudah Al-Fatihah- maka disunnahkan memulainya dengan Basmalah, kecuali surat al-Taubah. . .
Al-Lajnah al-Daimah berkata, "Sunnah menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca Basmalah dalam shalatnya sebelum membaca Al-Fatihah. Juga sebelum membaca surat-surat lainnya, kecuali surat Al-Taubah. Tetapi beliau tidak menjaharkannya (membacanya dengan keras) dalam shalat jahriyahnya Shallallahu 'Alaihi Wasallam. (Fatawa al-Lajnah al-Daimah: 6/378)
Dalam jawaban dari Fatwanya yang lain, Lajnah Daimah berkata: "Al-Tasmiyah (membaca Basmalah) disyariatkan dalam setiap rakaat shalat sebelum surat Al-Fatihah. Dan juga pada setiap surat selain surat Bara'ah (al-Taubah)." (Ibid)
Masih dari Lajnah Daimah dalam Fatawa-nya: "Apabila hendak membaca surat sesudah Al-Fatihah, maka ia membaca Basmalah secara sirr (pelan). Dan apabila hendak membaca apa yang mudah (baginya dari Al-Qur'an) dari pertengahan surat atau akhirnya, maka tidak disyariatkan baginya membaca Basmalah." (Fatawa al-Lajnah al-Daimah: 6/380).
. . Jika ia membaca dari pertengahan surat, maka tidak dianjurkan memulainya dengan Basmalah. .
Jawaban Kedua:
Menjawab pertanyaan serupa, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan: yang nampak bagiku, bahwa bacaan Al-Qur'an dalam surat adalah satu, sehingga isti'adzahnya hanya pada rakaat pertamanya. Kecuali jika terjadi sesuatu yang mewajibkan untuk beristi'adzah (membaca doa perlindungan dari syetan, yakni dengan membaca: A'udzubillaahimnasy Syaithanirrajim). Mislanya saat terasa munculnya was-was (godaan Syetan) pada dirinya, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kepada seseorang apabila merasakan was-was pada dirinya agar dia meludah ke kirinya tiga kali dan berlindung kepada Allah dari godaan Syetan yang terkutuk. Imam Muslim telah meriwayatkan, Utsman bin Abi al-'Ash Radhiyallahu 'Anhu datang kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam lalu berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Syetan telah mengganggu shalatku dan bacaanku." Lalu Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Itulah setan yang disebut dengan ‘Khanzab’, jika engkau merasakan kehadirannya maka bacalah ta’awudz kepada Allah dan meludah kecillah ke arah kiri tiga kali." (Majmu' Fatawa wa Rasail Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin, Jilid 13, Bab: al-Isti'adzah wa al-Basmalah).
Dari jawaban beliau di atas, maka tidak disyariatkan membaca Ta'awudz saat memualai membaca surat -sesudah Al-fatihah- dari tengah surat. Ta'awudznya sudah dicukupkan pada permulaan shalat di rakaat pertama. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Tulisan Terkait:
1. Kenapa Surat Al-Taubah Tidak Diawali Dengan Basmalah?
2. Hukum Membaca Basmalah Saat Membaca Surat Al-Taubah Dari Tengahnya
3. Maksud 'Mohon Petunjuk' Dalam Surat Al-Fatihah