View Full Version
Senin, 05 Jan 2015

Berdoa Dengan Menggunakan Lilin

Soal:

Assalam ‘Alaikum Wr. Wb.

Bagaimana tentang hukum orang Islam yang berdo'a dengan menggunakan lilin? Menyerupai kafirkah?

‪+62 852-6067-4249

Jawab:

Wa’alaikumus Salam Wr. Wb.

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Berdoa dengan menggunakan lilin banyak kita saksikan di televisi dalam doa-doa bersama. Khususnya saat mengenang orang-orang yang menjadi korban kecelakaan atau kezaliman penguasa. Ataupun kegiatan-kegiatan doa lintas agama.

Lilin sering digunakan dalam ritual keagamaan Yahudi maupun Nasrani sebagai penghormatan kepada orang suci mereka juga sebagai petunjuk akan hadirnya tuhan. Lilin juga sering digunakan dalam aktifitas doa-doa istimewa mereka.

Budaya kafir Romawi juga mempergunakan lilin-lilin dalam praktek keagamaan mereka. Lilin-lilin menyala dipergunakan dalam perarakan keagamaan dan militer, guna menunjukkan kehadiran tuhan mereka, bantuan atau pertolongan dari para dewa-dewa. Dengan berkembangnya praktek penyembahan kaisar, lilin-lilin juga dinyalakan dekat gambar kaisar sebagai tanda penghormatan.

Maka berdoa dengan menggunakan lilin –bagi kaum muslimin- dengan keyakinan-keyakinan tertentu; lebih dikabulkan, lebih disuka oleh Allah, supaya lebih khusu’ dan sempurna, maka termasuk tasyabbuh (menyerupai orang kafir) & bagian dari bid'ah dalam berdoa.

Namun jika menyalakan lilin sebagai penerang saat listrik mati, lalu ia shalat dan berdoa di sampingnya; ini tidak apa-apa. Karena tidak disertai keyakinan untuk kesempurnaan doa. Wallahu a'lam. [Badrul Tamam/PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version