View Full Version
Selasa, 28 Jun 2016

Wanita Haid Bisa Mendapatkan Keutamaan Lailatul Qadar?

Soal:

Assalamu ‘Alaikum Pak Ustadz, Bisakah wanita haid mendapatkan Lailatul Qadar? Kebiasaan saya, kalau sedang tidak haid bangun tengah malam untuk tahajjud. Tapi kalau lagi haid, saya tidak bangun di pertengahan malam; tetap tidur.

08953383735**

Jawab:

Wa’alaikumus Salam Warahmatullah,,, Al-Hamdulillah, shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Saudariku yang dirahmati Allah. Wanita haid juga bisa mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dengan jalankan amal-amal shalih dan ketaatan yang tetap disyariatkan bagi wanita haid; seperti bertasbih, bertahmid, berzikir, beristighfar, membaca hafalan Qur’an-nya, bershalat atas nabi, berdoa bersedekah, dan amal shalih lainnya yang tak bersyarat suci.

Yang dilarang dari wanita haid adalah shalat, puasa, membaca Al-Qur'an dengan menyentuh mushaf, dan berdiam di masjid. Selain itu, amal-amal shalih di atas tetap disyariatkan padanya untuk dikerjakan.

Karenanya, bersungguh-sungguhlah di malam-malam sepuluh hari terakhir dari Ramadhan ini, khususnya di malam-malam ganjilnya dengan memperbanyak zikir, istighfar,  shalawat, doa, dan membaca Al-Qur'an dari hafalan. Hadirkan rasa nyaman dalam ibadah-ibadah tersebut. Juga hadirkan penyesalan dalam diri atas kesalahan dan keteledoran di hari-hari sebelumnya. Tingkatkan taubat dan istighfar serta doa yang diistimewakan di malam itu,

اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (HR. Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)

Ini dikuatkan juga dengan hadits yang terangkan bahwa Allah akan tetap mencatat pahala amal shalih bagi hamba yang memiliki udzur syar’i dari mengerjakannya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

Jika seorang hamba sakit atau sedang safar (bepergian), maka dicatat untuknya ‘amal perbuatan yang biasa ia kerjakan seperti di waktu ia sehat dan tidak sedang bepergian.” (HR. Bukhari)

Sedangkan kondisi Anda, ukhti muslimah, berudzur mengerjakan shalat di Lailatul Qadar karena haid -padahal jika suci Anda bersungguh shalat padanya-. Dan datangnya tamu bulanan ini bukan pilihan dan keinginan Anda. Anda tidak mampu menolak kehadirannya.

Tapi syaratnya harus ada keinginan (niat) dalam diri untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar itu dengan ikut menghidupkan malam itu dengan ibadah yang disyariatkan bagi wanita haid. Orang yang memiliki niat baik atas satu amal lalu ia terhalang syar’i dari mengerjakannya, akan tetap dicatat pahala amal shalih itu baginya.

. . . harus ada keinginan (niat) dalam diri untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar itu dengan ikut menghidupkan malam itu dengan ibadah yang disyariatkan bagi wanita haid. . .

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda tentang beberapa laki-laki di Madinah yang tidak ikut satu peperangan bersama beliau dan para sahabatnya. Tidaklah pasukan melewati lembah atau satu jalan dalam perjalanan jihad kecuali laki-laki di Madinah tadi mendapatkan pahala seperti mereka, “Mereka terhalang dengan udzur.” (HR. Al-Bukhari)

Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga bersabda,

مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ

"Siapa yang meminta kesyahidan kepada Allah dengan benar-benar (jujur dari dalam hatinya), maka Allah akan menempatkannya pada derajat para syuhada' walaupun dia meninggal di atas kasurnya." (HR. Muslim)

Jika Anda, saat haid, memilih tidur dan tidak bangun untuk kerjakan amal-amal shalih yang dibolehkan maka Anda tidak mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar tersebut. Sangat disayangkan.

Jadi syarat mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar itu dengan bangun dari tidur dan menghidupkannya dengan amal-amal ibadah yang masyru’. Kalau bangun tapi nonton TV, ngobrol dengan kawan, atau beraktifitas bukan ibadah tidak akan mendapatkan keutamaan malam kemuliaan itu. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version