View Full Version
Senin, 05 Jun 2017

Hukum Mandi Janabat Tanpa Wudhu'

Soal:

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullaah Wabarakaatuh..... Pak saya mau bertanya: salah satu rangkaian mandi junub adalah wudhu.. Ketika mencuci kaki dalam wudhu’, saya kentut..yang ingin saya tanyakan, apakah saya harus mengulang wudhu’ saya? Ataukah saya melanjutkan saja mandi junubnya?

Jawab:

Wa’alaikumus Salam Warahmatullaah Wabarakaatuh... Al-Hamdulillah, shalawat dan salam atas Rasulillah dan keluarganya.

Tuntunan sempurna mandi janabat sesuai sunnah teringkas di dua hadits berikut ini.

Pertama, hadits Aisyah radhiyallaahu 'anha, istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam apabila mandi janabat, beliau memulai mencuci kedua tangannya. Lalu berwudhu sebagaimana sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau memasukkan jari-jari tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya. Setelah itu beliau menyiram kepalanya tiga kali dengan air sepenuh dua telapak tangannya, lalu meratakannya ke seluruh tubuh.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Kedua, hadits Maimunah radhiyallaahu 'anha, ia berkata,

أَدْنَيْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غُسْلَهُ مِنْ الْجَنَابَةِ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ ثُمَّ أَفْرَغَ بِهِ عَلَى فَرْجِهِ وَغَسَلَهُ بِشِمَالِهِ ثُمَّ ضَرَبَ بِشِمَالِهِ الْأَرْضَ فَدَلَكَهَا دَلْكًا شَدِيدًا ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ مِلْءَ كَفِّهِ ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ ثُمَّ تَنَحَّى عَنْ مَقَامِهِ ذَلِكَ فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ ثُمَّ أَتَيْتُهُ بِالْمِنْدِيلِ فَرَدَّهُ

Saya pernah menyiapkan air untuk mandi janabat Rasulullah Sallllahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau lalu mencuci kedua telapak tangannya 2 kali atau 3 kali, kemudian memasukkan kedua tangan kanannya ke dalam wadah air (untuk menciduk air), lalu mencuci kemaluan beliau dengan tangan kiri. Setelah itu beliau meletakkan tangan kirinya di tanah, lalu menggosok–gosoknya sampai benar-benar bersih. Selanjutnya beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk mengerjakan shalat. Kemudian beliau menyiram kepalanya dengan air sepenuh kedua telapak tangannya tiga kali, lalu beliau menyiram seluruh tubuhnya. Setelah itu beliau bergeser dari tempat semula, lalu membasuh kedua kakinya. Selanjutnya saya memberikan handuk kepada beliau, namun beliau menolaknya.” (HR. Muslim)

Dari 2 hadits di atas, disyariatkan wudhu sebelum mandi janabat. Keterangan ulama –behkan termasuk Ijma’-, hukumnya sunnah. Bukan termasuk rukun mandi besar. Rukun mandi janabat hanya dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh dari ujung rambut sampai pangkal kaki.

Saat Antum memasuh kaki di wudhu’ sebelum mandi janabat, lalu buang angin, maka Antum terhitung tidak berwudhu'. Lebih utama Antum mengulangi wudhu’ agar mengerjakan mandi janabat dengan cara sempurna sehingga mendapat keutamaan mengikuti sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. [Baca: Tata Cara Mandi Janabat yang Sempurna]

Jika Antum tak ulangi Wudhu’ dan langsung lanjutkan mandi dengan mengguyur kepala dan meratakan air ke seluruh tubuh, mandi Antum sah. Tidak perlu lagi untuk wudhu’ kembali ketika ingin shalat. Karena mandi besar untuk mengangkat hadats besar mencukupkan dari wudhu’ yang mengangkat hadats kecil.

[Baca: Kentut Saat Mandi Besar, Haruskah Wudhu Lagi?]

Kentut Saat Mandi Besar, Haruskah Wudhu Lagi?

Ketika selesai mandi antum mengalami salah satu pembatal wudhu’ (berhadats) maka harus berwudhu’ sebelum shalat. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

* Dijawab: Badrul Tamam

** Kirimkan tulisan atau pertanyaan ke [email protected] atau ke 087781227881 (Telp/SMS/WA)


latestnews

View Full Version