View Full Version
Senin, 04 Jun 2018

Cara Selamat dari Fitnah Dajjal

Soal:

Sebelumnya 'afwan. Sekarang sudah nampak jelas, danau Tiberias mulai kering, buah kurma sudah jarang berbuah. Seperti yang kita tau, jikalau hal tersebut terjadi akan terjadi hari kiamat. Ketika itu juga akan ada datangnya fitnah Dajjal. Katanya, kalau hafal dan mengerti kandungan Q.S Al Kahfi ayat 1-10 InsyaaAllah akan terhindar dari fitnah Dajjal. Apakah persiapan yang hanya demekian cukup?

Syukron

082336789***

 

Jawab:

Al-hamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah dan keluarganya.

Apa yang disebutkan oleh penanya adalah fenomena akhir zaman dan tanda dekatnya kiamat. Di antara tanda besarnya –apabila ia muncul- sungguh kiamat sdh sangat dekat sekali adalah kemunculan Dajjal. Fitnah Dajjal fitnah terberat dalam sejarah manusia. Fitnah itu sdh berjalan sebelum datangnya/munculnya Dajjal. Bertambah dahsyat dan sampai puncaknya dengan keluarnya Dajjal.

Fitnah Dajjal merupakan fitnah terbesar sepanjang umur dunia semenjak Allah menciptakan Adam. Bagaimana tidak, ia memiliki kemampuan ajaib –sebagian saja- yang menjadi kekhususan bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala semisal mengendalikan hujan, mengatur bumi menumbuhkan tanamannya, membawa surga yang hakikatnya neraka dan sebaliknya, dan menguasai kekayaan bumi yang melimpah.

Dajjal menjelajahi bumi dan memasuki setiap negerinya dengan kecepaan luar biasa dan dalam waktu yang singkat. Tidak ada satu negeri kecuali di datanginya kecuali dua kota suci, Makkah dan Madinah. Dan masih banyak lagi keajaiban dan kemampuan luar biasa lainnya. Semua itu menjadi ujian dan cobaan dari Allah untuk umat manusia.

Karena bahayanya yang sangat, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memperingatkan umatnya atas fitnah tersebut.

Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berdiri di hadapan manusia dengan memuji Allah yang berhak atas pujian tersebut. Kemudian beliau menyebutkan tentang Dajjal, beliau bersabda:

إِنِّي أُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

Aku peringatkan kalian terhadapnya. Tidak ada seorang nabi kecuali memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Nuh telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Tetapi aku akan sampaikan kepada kalian sesuatu yang tak pernah disampaikan oleh seorang Nabi (sebelumku) kepada kaumnya: Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, dan sesungguhnya Allah tidak buta sebelah matanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberitahukan tentang sifat Dajjal, pola kerjanya, dan cara menyelamatkan diri darinya. Sampai-sampai beliau mencontohkan dan memerintahkan agar berlindung dari buruknya fitnah Dajjal di penghujung shalat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahhud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ , وَمِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ , وَمِنْ فِتْنَةِ اَلْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ , وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ اَلْمَسِيحِ اَلدَّجَّالِ

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” (Muttafaq 'alaih)

Karenanya, pembicaraan Dajjal harus terus diaktualkan. Diulang. Hadits-hadits tentangnya dibahas dan dibacakan. Khususnya di zaman kita ini, fitnah agama merajalela, banyak penyimpangan, kebenaran dimusuhi, sedangkan kesesatan dibela habis. [Baca: Lawami’ Al-Anwar al-Bahiyyah, Al-Imam al-Safarini: 2/106-107]

Dalam tulisan kami di voa-islam berjudul “Bahaya Fitnah Dajjal dan Cara Menyelamatkan Diri Darinya!” telah dibahas 5 cara selamat dari fitnah Dajjal. Salah satunya adalah yang Anda sebutkan. Yaitu menghafal 10 ayat dari surat Al-Kahfi seperti tersebut dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Sebagian riwayat menyebutkan 10 ayat pertamanya dan sebagian lainnya 10 ayat terakhirnya.

Dari Abu Darda’, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

من حفظ عشر آيات من أول سورة الكهف عصم من فتنة الدجال

“Siapa yang hafal 10 ayat dari surat awal Al-Kahfi, maka ia akan diselamatkan dari Dajjal.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al-Nasai)

Dalam redaksi lain yang juga terdapat di Ahmad dan Muslim, dari hadits Abu Darda’, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

من قرأ العشر الأواخر من سورة الكهف عصم من فتنة الدجال

Siapa membaca 10 ayat terakhir dari surat Al-Kahfi maka ia terselamatkan dari fitnah Dajjal.”

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (2/92-93) berkata: sebab semua itu karena di awal-awalnya terdapat beberapa keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka siapa yang mentadabburinya tidak akan terkena fitnah Dajjal. Begitu juga di akhirnya. Firman Allah Ta’ala:

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا

Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102)

"Siapa yang hafal 10 ayat dari surat awal Al-Kahfi, maka ia akan diselamatkan dari Dajjal. al-Hadits

Tentunya, menghafal 10 ayat tersebut harus diikuti dengan memahami dan  mengamalkannya isinya; keimanan dan keyakinan kepada Allah, komitmen terhadap ibadah yang menjadi tujuan penciptaan dirinya, dan teguh saat ujian tiba. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version