MALANG (voa-islam.com) - Sejak periode perjuangan kemerdekaan hingga setelah 69 tahun Indonesia merdeka, belum pernah sekejap pun umat Islam Indonesia merasakan kemerdekaan dalam menjalankan syariatnya secara utuh. Sungguh ironis mengingat kemerdekaan yang diraih ini adalah hasil keringat dan darah para pejuang muslim di Indonesia. Rupanya dibalik kezaliman ini peran intelejen asing khususnya Amerika dan Yahudi sangatlah besar.
Melihat kondisi kekinian umat Islam yang semakin tertindas dan yang lebih gawat lagi tidak sadar dengan ketertindasannya tersebut. Kaum muslimin malang pun tergerak untuk membuka kedok kaum kafirin khususnya Amerika, melalui sebuah tabligh akbar yang dilaksanakan pada hari Ahad (23/2/14) bertempat di aula Ma’had A’ly tahfidzhul Qur’an Firqotun Najiyah, Karangploso Kabupaten Malang dengan tema “Membongkar Konspirasi amerika dalam Menghancurkan Islam Indonesia”.
Sebagai narasumber yang hadir dalam tabligh akbar ini adalah Ust. Ir. Andri Kurniawan, M.Ag (Ketua Markaz Dakwah Malang) dan Kolonel (purn) Herman Ibrahim (pengamat intelejen) dari Bandung.
Acara ini disambut dengan antusiasme yang tinggi, dibuktikan dengan kehadiran 300 lebih jamaah yang tidak hanya berasal dari dalam dan luar kota Malang saja tetapi juga dari dari luar Jawa.
Tabligh Akbar ini membahas sisi lain dari wajah Amerika yang sebenarnya di Indonesia yang tidak pernah diungkap oleh media tanah air. Sesi pertama diisi dengan pemaparan data dan fakta oleh Ust. Ir. Andri Kurniawan, M.Ag yang secara terperinci menjelaskan kondisi umat Islam Indonesia yang telah dikontrol oleh pihak asing bentukan Amerika dan sekutu. Organisasi-organisasi kaum kafir dunia sperti RAND yang dengan kekuatan analisisnya menyebarkan fitnah dan memutarbalikkan fakta tentang hakikat perjuangan Jihad Islam, demokrasi ala Amerika yang menuhankan kepentingan pihak yang menguasai uang, hingga pembeberan fakta kucuran dana dari Amerika dan sekutunya dalam membiayai perang melawan terorisme di Indonesia yang kini justru menjadi perang melawan kaum muslimin, dikupas secara detail dan faktual oleh Ustad yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Dakwah Islamiyah Malang ini.
Berkenaan dengan berita terorisme akhir-akhir ini yang selalu menyudutkan jati diri umat Islam dengan perjuangan jihadnya, Ust. Andri Kurniawan menegaskan bahwa jihad ini resikonya besar, tetapi sebanding dengan ridho Allah yang ada di dalamnya, hanya orang munafik yang menolak jihad. “256 ayat jihad yang ada di dalam al-quran adalah barometer Islam, pembeda antara mukmin sejati dan munafik sejati,” paparnya berapi-api.
Selanjutnya dalam sesi kedua yang diisi oleh Kolonel (purn) Herman Ibrahim (pengamat intelejen) dari Bandung mengawali kajiannya dengan menjelaskan posisi tentara/TNI yang sudah sejak awal berjuang bersama umat Islam Indonesia dalam membebasan NKRI dari cengkaraman penjajah. Kolonel yang pernah menghabiskan masa abdinya selama 10 tahun di Jawa Timur ini juga mengkritisi Pemilu Indonesia yang berkiblat pada demokrasi yang sudah jelas kebobrokannya di Indonesia, menurut beliau Pemilu ini hanyalah permainan intelejen negara-negara kafir seperti Amerika yang berupaya memperkuat genggamannya di bumi Indonesia, hal ini dibuktikan bahwa tidak akan ada calon presiden Indonesia di 2014 nanti yang benar-benar berani i memerdekakan Indonesia dari ketergantungan terhadap pihak asing. “Sistem ini merusak akal, pikiran, dan segalanya. Tolak Demokrasi, perjuangkan Islam, Allah akan menolong kita” pesan lulusan Akmil 1968 ini dengan semangat di akhir penjelasannya.
Pada sesi akhir tabligh akbar ini ditutup dengan sesi tanya jawab dari para jamaah. Berbagai pertanyaan yang diajukan mengerucut pada dua persoalan, yaitu tentang kebiadaban Densus 88, bagaimana muslim Indonesia saat ini harus bersikap pada fitnah yang tak henti-hentinya mendera. [Zulkarnain/jabir/voa-islam.com]