Tabungan saya senilai Rp 4.300.000 di Bank Mandiri Cabang Depok kebobolan. Begitu saya hendak mengambil uang di ATM Bank Mandiri, saya betul-betul terkejut. Entah kenapa, uang saya tidak keluar-keluar juga.
Esoknya, saya melapor ke Bank Mandiri cabang Depok pada Hari Senin tanggal 15 November 2010. Begitu di cek saldonya, tabungan saya betul-betul raib. Dalam laporan buku tabungan saya itu tertera, bahwa ada pembelanjaan berupa helm dan barang lainnya di Carrefour tertanggal 11 Mei 2010 senilai Rp 4.139.000 dalam waktu yang sama .
Padahal, saya tidak pernah belanja di supermarket manapun dengan menggunakan gesek ATM visa Bank Mandiri. Saya selalu menggunakan uang cash alias tunai.
Yang saya herankan, kok bisa orang lain menggunakan ATM saya yang jelas-jelas tidak mengetahui kode PIN-nya. Kenapa pihak casir Carrefour tidak meminta identitas (KTP) dengan mencocokkan tanda tangan yang tertera pada Kartu ATM? Kok bisa?
Memang, saya pernah kehilangan Kartu ATM Bank Mandiri tanggal 11 Mei 2010, tapi sehari kemudian, saya sudah melapor ke polisi ihwal ATM saya yang hilang. Esoknya, saya mendatangi pihak Bank Mandiri Cabang Depok untuk segera memblokirnya. Sejak itu, saya dibuatkan kartu ATM yang baru, berikut dengan PIN –nya.
Walaupun saya sudah memiliki Kartu ATM Bank Mandiri baru, tapi saya belum pernah melakukan cek saldo, bahkan mengambil uang di mesin ATM. Lima bulan kemudian (November), ketika saya hendak mengambil uang di mesin ATM itulah saya terkejut, karena yang hendak saya ambil tidak juga keluar.
Pihak pegawai Bank Mandiri cabang Depok yang saya temui menjelaskan, bahwa ATM yang terdapat VISA, memang bisa digesek di counter supermarket manapun melalui bank mana saja yang bukan Bank Mandiri, seperti Bank BCA dan sebagainya, tanpa menggunakan nomor PIN. Kata pihak pegawai Bank Mandiri, cara itu untuk memudahkan transaksi.
Dalam pengaduan saya ke Bank Mandiri Cabang Depok, saya melaporkan bantahan terhadap adanya transaksi pembelanjaan di Carrefour. Sementara itu pihak Bank Mandiri Cabang Depok telah menyampaikan pengaduan saya sebagai nasabah ke Bank Mandiri Pusat.
Bahkan pihak Bank Mandiri Cabang Depok berjanji akan meminta pihak Carefour untuk melihat CCTV yang ada di Carrefour untuk melihat siapa pelaku yang telah menggunakan ATM saya. Pegawai Bank Mandiri Cabang Depok meminta saya untuk bersabar, menunggu selama 12 hari kerja.
15 hari kemudian, saya kembali datangi Bank Mandiri Cabang Depok untuk mendengar jawaban dari pihak Bank Mandiri Pusat. Alhasil, belum juga ada jawaban. Lagi-lagi, saya diminta untuk bersabar, menunggu hingga seminggu lamanya. Pegawai Bank Mandiri Cabang Depok berjanji akan menghubungi saya via telepon.
....Lagi-lagi, saya diminta untuk bersabar, menunggu hingga seminggu lamanya. Pegawai Bank Mandiri Cabang Depok berjanji akan menghubungi saya via telepon. Hingga kini sudah sebulan lebih, nasib uang saya terkatung-katung, gelap dan tidak jelas....
Seminggu kemudian, saya ditelepon oleh pegawai Bank Mandiri Cabang Depok. Tapi jawabannya tetap sama: Belum ada jawaban dari Bank Mandiri Pusat. Hingga kini (sudah sebulan lebih), bahkan sudah mau ganti tahun, nasib saya terkatung-katung, gelap dan tidak jelas.
Sebagai nasabah Bank Mandiri Cabang Depok, saya betul-betul dirugikan. Kenapa kode PIN yang katanya “rahasia”, tapi ternyata bisa dibobol maling. Lalu bagaimana perlindungan pihak Bank Mandiri terhadap nasabahnya. Yang terjadi adalah, menabung di Bank Mandiri tidak terjamin keamanannya.
Saya berharap, pihak Bank Mandiri serius menyelesaiakan permasalahan saya. Karena ini menyangkut kepercayaan (trust) terhadap bank yang menyimpan uang nasabah. Slogan Bank Mandiri: Ayo Menabung, yang katanya hendak memberi kenyamanan terhadap nasabah, ternyata palsu. Kini hilang sudah trust (kepercayaan) saya pada Bank Mandiri.
Adhes Satria S.
Jl. Wadas Raya, Kampung Pitara, RT.05/13 Pancoran Mas Depok