JAKARTA (voa-islam.com)- Wakil Ketua DPR RI mengaku ngeri melihat orang salah posting atau khilaf kemudian dipanggil polisi dan masuk bui, lalu dibuat jera hanya karena mereka kritik pemerintah.
Sementara sebagian yang mendukung pemerintah tidak diproses.
Sebagian itu karena di media sosial ada yang saling intip. Saling lapor,” cuitannya, belum lama ini.
Tapi ia juga mengaku khawatir dengan masa depan kebebasan. Ketika media sosial tidak lagi bisa menjadi ruang publik yang membebaskan kita dari pengapnya belenggu kekuasaan.
“Kita perlu ruang untuk sumpah serapah yang jujur dan apa adanya. Untuk yang ini bahkan saya tidak mau blok.”
Marahlah, kata dia. Bahkan kalau kemarahan dan sumpah serapah caci maki itu jujur ia ingin memberi hadiah. Agar rakyat pembayar pajak itu punya ruang menuntut. “Setelah mereka membayar pejabat publik termasuk penegak hukum, masak rakyat gak boleh sekedar ngoceh di media sosial?”
(Robi/voa-islam.com)