JAKARTA (voa-islam.com) - Juru Bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari menyebutkan bahwa kasus Novel Baswedan merupakan simbol dan gambaran bagiamana hukum di Indonesia ditegakkan dalam PKS Muda Talks yang diselenggarakan lewat daring, Rabu (17/06/2020).
"Ini menjadi penting karena kasus Novel menurut kami juga bagian dari jalan terjal pemberantasan korupsi dan sekaligus menjadi wajah hukum dan pemberantasan korupsi di negeri ini," terang Fathul Bari.
Fathul Bari mengatakan kasus seorang Novel Baswedan yang merupakan pembela HAM memang perlu digarisbawahi sebab memberikan gambaran bagaimana peradilan di Indonesia ini berjalan.
"Ini kita lihat sebagai simbol bagaimana peradilan yang adil, peradilan yang menjunjung tinggi berbagai supremasi hukum yagn ada. Kita membandingkan bagimana Novel Baswedan ini memberikan banyak catatan terhadap proses hukum yang beliau lalui," ucap Fathul.
Praduga-praduga publik terhadap kasus Novel yang sudah terjadi sejak kurang lebih 2 tahun lalu ini adalah wajar, sebab dari proses yang sangat panjang hanya memberikan pengungkapan hasil kasus yang sedikit.
"Dua setengah tahun kasus itu bisa terbuka sedikit dengan penangkapan buron yang sekarang dilakukan persidangannya dan inipun terjadi ketika publik sangat kritis melakukan pemantauan," ujarnya.
Kita melihat Jokowi menyampaikan komitmen dan bahkan mengutuk keras juga menekankan untuk mengusut tuntas terhadap kasus tersebut berkali-kali, lanjut Fathul, tapi yang kita lihat ternyata proses yang berjalan tidak sesuai dengan harapan publik. [syahid/voa-islam.com]
sumber: pks.id