BANDUNG (voa-islam.com)--Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, mendorong santri untuk menguasai empat kunci kesuksesan, yaitu menguasai perkembangan teknologi, public speaking, membangun jaringan seluas-luasnya dan menguasai setidaknya empat bahasa yakni bahasa daerah, bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Wagub juga berharap, para santri dapat belajar berorganisasi sehingga setiap santri dapat melatih leadership, memperluas relasi pergaulan, dapat belajar kerja, pembentukan terhadap karakteristik, peningkatan terhadap wawasan serta pengetahuan, belajar menghadapi berbagai tekanan serta belajar berbagi tugas atau memanah permasalahan dengan anggota organisasi lainnya.
"Muslim fundamental selain memahami kaidah keagamaan, dia punya wawasan terhadap isu global, punya perhatian terhadap konunitas Muslim lainnya, serta peduli terhadap perkembangan Islam," kata Wagub, saat menghadiri Diklat Wawasan Kebangsaan Sadesha (Satu Desa Satu Hafizh) Angkatan IV, di Grand Asrilia Hotel, Kamis (26/11/2020).
Menurut Wagub, program kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pimpinan Wilayah Jam'Iyyatul Qurra' Wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PW JQH NU) Jabar ini termasuk bentuk silaturahmi antara pemerintah dan para santri.
"Juga ada taklim multidisiplin ilmu, selain ilmu tentang Al-Qur'an, manajemen, juga terkait wawasan kebangsaan. Karena kami ingin di saat santri diberikan pendidikan agama kemudian harus ada pembanding dalam wawasan kebangsaan. Supaya para santri kelak menjadi muslim yang fundamental," ucapnya.
Wagub menyatakan, program Sadesha juga bernuansa religius-nasionalis dimana ilmu kebangsaan dan ukhrawi (akhirat) sekaligus diberikan kepada para santri calon hafidz Al-Qur'an sehingga diharapkan mereka jadi muslim fundamental yang punya wawasan luas dan punya banyak dimensi dalam pemikirannya," tuturnya.
Wagub mengatakan, ilmu yang dikuasai para santri dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang dan kedepan akan hadir ulama dari Jawa Barat yang bertaraf internasional sehingga dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, ramah, dan penuh kasih sayang.
"Kami ingin sekian tahun ke depan Jabar punya ulama dengan kapasitas dan wawasan global. Karena dunia sudah tidak ada batas maka para kiai yang akan lahir harus juga memiliki wawasan global. Dan diharapkan berkapasitas internasional," ujarnya.*
Sumber: Jabarprov.go.id