View Full Version
Jum'at, 31 Jul 2009

Hacker, Seniman IT yang Tak Suka Aturan

Hacker, sebagian pengguna komputer pasti sudah tak asing lagi dengan istilah ini. Hacker lebih banyak diasumsikan sebagai orang yang suka berbuat jahat di ranah komputer, seperti mengganggu pekerjaan yang berhubungan dengan komputer, bahkan identik dengan simbol penjahat komputer.

Hacker didefinisikan pula sebagai orang yang merusak sistem komputer dengan menggunakan berbagai hak akses untuk dapat mengontrol sistem administrator. Hacker seringkali bekerja underground (sembunyi-sembunyi), bisa jadi mereka memiliki dunia sendiri, bahkan hacker ada yang menjadi karyawan di sebuah perusahaan, namun di saat tertentu mereka akan eksis sebagai hacker.

Uniknya kehidupan hacker seperti seniman, tidak suka dengan aturan, bebas, sering berganti nama, memiliki banyak nama samaran, dan cenderung memakai nama yang paling tenar untuk publikasi tetapi akan memakai nama lain untuk aktifitas penetrasi ke dalam sistem yang akan dipakai sebagai target.

Untuk urusan publikasi, hacker akan memilih situs-situs umum untuk melakukan propaganda. Bisa jadi, tujuannya untuk mengangkat nama hacker itu sendiri atau mempopulerkan sebuah kegiatan yang menurut mereka bisa jadi alat propaganda. Banyak situs umum yang dipakai seperti blogspot.com, wordpress.com, multiply.com untuk melayangkan propaganda.

Karena situs-situs ini sangat menjunjung tinggi privasi, maka sangat sulit untuk dilacak keberadaannya, dimana, siapa yang posting, kapan, dari mana dan sebagainya. Jumlah situs-situs umum ini sudah menggurita, sudah ribuan server blog yang aktif dan sudah jutaan user blog yang menjadi anggotanya.

Memang, dalam perjanjian awal ketika membuat suatu blog sudah disampaikan bahwa blog tidak boleh digunakan untuk pornografi, terorisme, penipuan dll. Tapi siapa yang berani menjamin hal itu bisa terlaksana dengan benar, karena filtering sangat susah, mengingat operator blog ini adalah mesin dan tidak menggunakan tenaga manusia.

Ditambah berbagai macam bahasa yang dapat ditulis di blog, sangat menyulitkan untuk filtering. Sebagai contoh, bisa saja user blog menulis menggunakan bahasa Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Arab, China, Inggris dll. Tidak ada satupun yang dapat mengontrolnya, itulah kedahsyatan internet.

Hal ini yang sangat disukai oleh hacker, karena identitasnya dapat ditutupi dengan rapat dan aman. Para peretas ini dapat bekerja dan menyebarkan propaganda dengan tenang tanpa bayang-bayang akan ditangkap. Tapi bukan berarti penjahat cyber ini tak bisa ditangkap. Bisa saja, namun perlu usaha yang cukup panjang baik dari segi energi dan waktu, serta koordinasi antar negara dengan berbagai langkah yang rumit, dan hasilnya pun baru tampak setelah sekian lama.

Untuk dapat menangkap hacker ini butuh ketekunan dan pengintaian yang lumayan sabar, karena harus mengikuti keseharian kehidupan mereka, bergaul dengan mereka, dan kebiasaan-kebiasaan yang seringkali dilakukan, seperti ngenet, ngeblog dll.

Sementara untuk skill dan tool dapat didapat dari mana saja, yang sulit adalah jam terbang. Hacker yang sudah panjang jam terbangnya akan mudah sekali mengetahui bahwa dia sedang diendus oleh aparat, dan dalam waktu sekejap akan hilang dari kebiasaannya tersebut. Namun dengan sekejap pula, dia akan sangat mungkin juga untuk muncul lagi dengan nama dan kesempatan yang lain.

*) Penulis adalah IGN Mantra, Analis Senior Keamanan Jaringan dan Pemantau Trafik Internet ID-SIRTII

[voa-islam/dtknet]


latestnews

View Full Version