View Full Version
Jum'at, 04 Sep 2009

Remaja Jepang Kesepian

Jepang (voa-islam) Setelah fakta bahwa remaja Amerika rentan mengambil keputusan bunuh diri, ternyata remaja Jepang tak mau kalah. Mereka ini ternyata merasa kesepian dalam kehidupannya dan itu pun bisa memicu bunuh diri. Penelitian ini gak main-main loh karena UNICEF sebagai badan yang mengurusi anak-anak dan remaja di PBB yang punya data.

Peringkat kedua ditempati oleh negara Islandia, sebuah negara dekat kutub sana. Curangnya, Amerika tidak termasuk ke dalam penelitian ini. Hmm…takut muncul sebagai pemenang bobroknya remaja kalee ya.

hampir satu diantara tiga atau 29,8 persen remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang mengatakan "Saya merasa kesepian" yang diikuti oleh remaja Eslandia 10,2 persen

Hampir satu diantara tiga atau 29,8 persen remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang mengatakan "Saya merasa kesepian" yang diikuti oleh remaja Eslandia 10,2 persen demikian menurut laporan hasil survei yang meliputi 24 dari kumpulan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan, OECD dengan jumlah total anggotanya 25 negara. Perancis dan Inggris memperoleh angka yang lebih rendah yaitu 6,4 persen dan 5,4 persen.

Jepang juga menduduki tempat teratas remaja usia 15 tahun yang merasa "salah tingkah dan salah tempat" dengan perolehan angka 18,1 persen diikuti Belgia ditempat kedua dengan angka 15,6 persen

Jadi sekitar 30% remaja di Jepang mengalami kekosongan batin di tengah hura-hura gemerlap dunia mereka yang seolah-olah ingin meniru budaya barat secara membabi buta. Kesepian disini bisa bermakna tidak dipenuhinya kebutuhan psikologis untuk bertemu dengan orang-orang yang dicintai.

Sibuknya remaja Jepang baik di sekolah, pergi ke pesta dan tempat hiburan, tidak menjamin mereka bahagia dan tidak kesepian. Majunya teknologi tanpa disertai keimanan ternyata fatal akibatnya. Rasa kesepian ini bila dibiarkan akan menjadi akut dan meningkat pada keinginan untuk bunuh diri. Ternyata remaja Amerika dan Jepang sebelas dua belas saja, alias gak jauh beda kualitasnya.

remaja Islam itu remaja tangguh sebagai agent of change. Ketika banyak remaja lain limbung dalam pencarian jati diri, remaja Islam sudah mantap menapak bahwa jati dirinya adalah sebagai hamba di dunia ini.

Bagaimana dengan remaja Islam? So pasti beda banget donk. Remaja Islam itu remaja tangguh sebagai agent of change. Ketika banyak remaja lain limbung dalam pencarian jati diri, remaja Islam sudah mantap menapak bahwa jati dirinya adalah sebagai hamba di dunia ini. Hamba dari Sang Maha Majikan yaitu Allah SWT. Tujuan hidupnya pun udah jelas yaitu untuk beribadah dalam setiap aspek kehidupan. Bukan hanya sholat, zakat dan puasa aja loh.

Begitu juga dalam hal kesepian, jauh dah dari remaja muslim. Karena setiap dzikir dan pikirnya selalu dipenuhi dengan ketakjuban akan Kemahabesaran Allah. Gak ada tempat bagi si kesepian, stress, depresi dan teman-temannya untuk mampir. So, bangga donk jadi remaja muslim? Harus itu! Umatnya Muhammad gitu loh. Pertahankan kan ya jadi remaja muslim anti kesepian dan bunuh diri. Tetap semangat! ^_^ (ria fariana/ant)


latestnews

View Full Version