View Full Version
Senin, 07 Sep 2009

Facebook, Pisau Bermata Dua

Demam facebook merajalela saat ini. Rasanya hampir gak ada orang yang belum pernah mendengar kata facebook, kecuali orang yang tinggal nun jauh di pedalaman. Jaring pertemanan bernama facebook ini melesat jauh meninggalkan konco-konconya semisal Hi5, Friendster, Multiply, Zorpia, Tagged, dan masih banyak lagi yang lain.

Bukan Cuma orang kantoran atau professional saja yang bisa main facebook, remaja bahkan anak-anak juga sudah familiar banget sama dunia maya yang satu ini. Bahkan di beberapa sekolah, ada mata pelajaran khusus yang mengajarkan bagaimana membuat akun di facebook. Wah…makin canggih aja nih.

Masalahnya, facebook ini ibarat pisau bermata dua. Facebook adalah sebuah benda atau layanan yang bisa digunakan untuk kebaikan dan kejahatan. Tergantung siapa pemakainya, maka jadilah facebook alat untuk diapakan saja bisa.

Facebook ini ibarat pisau bermata dua. Facebook adalah sebuah benda atau layanan yang bisa digunakan untuk kebaikan dan kejahatan. Tergantung siapa pemakainya

Kata Rasulullah, lihatlah siapa yang menjadi teman seseorang bila kamu ingin tahu bagaimana akhlak dan agamanya. Dunia per-facebook-an juga sama. Kalau kamu ingin ‘add’ seseorang untuk jadi temanmu, lihatlah siapa yang jadi ‘friends in common’nya atau list teman-temannya. Kalau foto yang tampil disana gambar-gambar yang gak bener semisal sangat umbar aurat dengan vulgar, maka kamu sedikit punya gambaran siapa dan bagaimana orang ini. Kamu punya hak untuk menolak dia jadi temanmu.

Begitu juga sebaliknya. Bila yang jadi temannya adalah orang-orang yang baik, misalnya bisa dilihat dari foto profilnya yang sopan apalagi tulisan kaligrafi misalnya, maka sedikit ada gambaran juga bahwa anak ini sopan dan baik. Karena meskipun dunia maya, facebook memberi pengaruh yang tidak kecil bagi perkembangan diri kamu. Facebook bisa membuat kamu terperosok pada jurang kemaksiatan semisal beberapa list temanmu ada yang suka memajang foto-foto porno, video-video syirik, dan artikel-artikel yang mengajak pada kemaksiatan.

Tapi facebook juga bisa menghantarkan seseorang kepada hidayah Allah via pertemanan juga. Seorang remaja cewek Italia yang hidup di salah satu kota kecil disana, menemukan hidayah Islam juga melalui facebook. Bahkan ketika akhirnya ia mengucap syahadat pun dituntun oleh seorang muslimah Italia lainnya yang lebih dulu memeluk Islam.

Tuh kan, ternyata salah banget kalo ada golongan yang sampai berpikir untuk mengharamkan facebook. Bukan facebook-nya yang salah, tapi manusianya yang harus diluruskan pola pikirnya. Facebook ternyata bisa juga menjadi ajang untuk berdakwah. Khususnya di bulan Ramadhan kayak sekarang ini, harus makin gencar tuh dakwahnya. Tapi jangan karena alasan dakwah via facebook, kamu jadi melalaikan aktifitas dakwah di dunia nyata. Jangan yah. Apalagi sampai bolos tarawih dan lupa tilawah Qur’an. Ih…enggak banget deh.

So, pakailah segala sesuatu sewajarnya saja. Karena sungguh, perbuatan berlebih-lebihan itu gak baik dan merupakan temannya setan. Selamat ber-feacebook-ria! ^_^

Ria Fariana, voice of al islam


latestnews

View Full Version