View Full Version
Sabtu, 28 Nov 2009

Bila Musim Terus Berganti

Menjelang Dzulhijah begini, biasanya lagi musim apa ya? Musim mangga pastinya, meskipun sudah mulai berkurang dan akan berganti dengan musim buah tropis lainnya. Tapi ada satu musim lagi yang biasanya bikin kantong ortumu tipis mendadak. Yupz, musim orang punya gawe, bisa nikah or sunatan.

Ngomongin soal nikah, kayaknya kru website kesayangan kamu ini bakal banyak yang mengakhiri masa lajang loh. Gak usah ngiri karena memang dari usia dan kedewasaan serta tanggung jawab, insya Allah sudah oke. Nah, bagi kamu yang masih duduk manis di bangku sekolah pake seragam putih abu-abu dan putih biru, tahan diri donk. Ada kok nanti masanya giliran kamu untuk merasakan pernikahan.

Sekarang, tugas kamu adalah belajar yang rajin dan kejar cita-citamu setinggi langit ya. Umat butuh uluran tanganmu untuk membuat mereka bangkit dari keterpurukan. Tak perlu risau masalah jodoh. Tak perlu khawatir kehabisan stok. Sejak mula ruh manusia ditiupkan ke rahim sang ibu, saat itu pula Allah telah menetapkan takdirnya termasuk dalam hal risky dan jodoh.

Bila kamu ingin menikah selepas lulus SMP atau SMU, it’s okay. Islam tak melarang kok. Cuma yang jadi pertanyaan, siapkah kamu menjadi ibu atau ayah muda bagi anak-anakmu kelak? Sudahkah kamu punya bekal bagaimana cara mengatur rumah tangga Islami dan mendidik anak-anak agar menjadi generasi berkualitas? Bila belum, jangan coba-coba bermain api. Tak usah dulu kenal dengan yang namanya cinta sebelum waktu. Bukan maksudnya mengecilkan makna cinta dengan membatasi umur. Tapi cinta yang hinggap di usia belasan tahun biasanya jauh lebih heboh dan dahsyat efeknya bagi yang terjangkiti. Jadi, daripada bermain api, mending kamu bermain buku dan asah otak agar membikin kamu makin cerdas.

Ada saatnya nanti ketika musim tlah tiba, bungamu mekar dengan indahnya. Bila kamu sabar menanti hari itu dengan membersihkan diri dari pergaulan bebas, maka yakinlah, hari itu akan terasa jauh lebih indah daripada mereka yang berpacaran di usia remaja. Tak perlu berkecil hati ketika teman-temanmu banyak yang sudah punya gandengan (emangnya truk?:P). Tak perlu minder ketika tak ada lawan jenis yang menghampirimu untuk mengajak kencan. Toh, barang berharga yang tinggi nilainya, dia tak akan mudah dijamah oleh sembarang orang. Dan itulah nilai diri kamu saat ini.

Mahal harganya jati diri seorang mukmin itu. Bagi yang cowok, ia akan menjaga dirinya agar tak mudah menghinakan perempuan

Mahal harganya jati diri seorang mukmin itu. Bagi yang cowok, ia akan menjaga dirinya agar tak mudah menghinakan perempuan. Bagi yang cewek pun, ia akan menjaga dirinya agar tak mudah dihinakan orang. Dan ketika satu sama lain saling bisa menjaga, maka sungguh akan terasa indah pergaulan di antara kaum muda. Mereka baru boleh bebas berinteraksi tanpa batas yaitu ketika sebuah ikatan suci bernama pernikahan sudah terikrarkan.

Jadi, biarkan musim berganti sesuai dengan masanya. Biarkan juga musim demi musim menyapamu dengan kealamian yang ada, bukan karbitan ataupun artificial alias palsu. Akan tiba saat itu ketika semua menjadi indah pada waktunya. Tak usah terburu nafsu. Jalanmu masih panjang. Pancangkan kuat tekad pada diri bahwa kamu akan menjadi pelopor generasi. Yakin aja, musim apa pun yang hadir, kamu akan menjadi pemenangnya. SIP dah ^_^

Ria Fariana, voa-islam.com


latestnews

View Full Version