View Full Version
Kamis, 11 Mar 2010

Bulan Maret Kelabu

Bulan Maret yang menempati urutan ketiga di penanggalan Masehi ini punya arti sejarah penting lho. Runtuhnya Khilafah Islam terjadi di bulan Maret ini, tepatnya yaitu tanggal 3 Maret 1924. Benteng terakhir umat Islam dihancurleburkan oleh keturunan Yahudi yang pura-pura masuk Islam yaitu Mustafa Kemal Attaturk. Dengan bangganya, Turki yang semula menjadi pusat negara Khilafah akhirnya dirubah menjadi negara sekuler. Sampai-sampai para muslimah tak boleh memakai penutup kepala untuk menutup auratnya.

Tak ada perlawanan sedikit pun dari umat Islam ketika akhirnya rumah terakhir mereka roboh. Umat dan para ulamanya hanya tercengang menyaksikan puing-puing keruntuhan ini. Hal ini memang tak mengherankan sih, karena musuh-musuh Islam sudah dengan matang merencanakan makar penghancuran Islam dari dalam, selain dari luar juga tentunya. Sehingga ketika hari H, hanya dengan sentuhan akhir sedikit saja, hancur-leburlah institusi pelindung umat ini.

Umat Islam dilenakan dengan banyak hal terutama sekali kemunduran pola berpikirnya. Mereka dibuat terpesona dengan kemajuan pola pikir barat yang mengagungkan sekulerisme dan demokrasi. Kemajuan Eropa yang dicapai setelah revolusi industri, membuat umat terpana seolah-olah mereka tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya. Padahal bila saja umat tidak mengalami kemunduran pola pikirnya, kemajuan yang dicapai oleh umat Islam jauh lebih hebat daripada apa yang dihasilkan oleh para penggiat sekulerisme itu.

...Kejahilan umat menjadi celah bagi musuh-musuh Islam untuk memasukkan paham sekulerisme, demokrasi, liberalisme, kapitalisme, hedonisme dan permisivisme...

Kejahilan umat inilah yang menjadi celah bagi musuh-musuh Islam untuk memasukkan paham-paham asing yang sebetulnya bertentangan dengan Islam. Sekulerisme, demokrasi, liberalisme, kapitalisme, hingga hedonisme dan permisivisme. Nah, kalo kamu puyeng gak tahu artinya, buka deh kamus mbah google supaya kamu jadi remaja muslim yang cerdas. Oke, kan?

Kita lanjutkan lagi yah. Kebodohan inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh musuh-musuh Islam untuk menguasai dan memperbudak negeri-negeri yang mayoritas muslim. Kamu tahu sendiri kan bahwa negeri-negeri yang mayoritas penduduknya muslim itu adalah wilayah bumi yang kaya dengan penduduk yang berlimpah juga. Negara kapitalis penjajah tak akan tinggal diam melihat kondisi ini. Lha wong mereka itu memang berjiwa imperialis alias selalu saja bernafsu untuk menjajah bangsa lain. Jadilah mereka berusaha maksimal untuk mencapai tujuannya itu.

Nah, salah satu icon atau simbol atau apalah namanya dari negara kapitalis itu akan hadir di negeri Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim ini. Apa atau siapakah dia? Presiden Amerika si Barrack Obama itu akan hadir. Belum ada tanggal pasti yang bisa diketahui publik kapan dia datang. Alasannya sih demi keamanan, gitu. Namun, gelombang aksi penolakan sudah heboh di tanah air. Sayangnya, media seolah-olah tak mendukung aksi ini sehingga mereka pun sedikit sekali mengeksposnya.

...ada satu hal yang bisa dicermati dengan kedatangan Obama ini. Dia datang di bulan ketika umat Islam berduka...

Terlepas dari alasan jadwal kepresidenan dan segenap pertimbangan lain, ada satu hal yang bisa dicermati dengan kedatangan Obama ini. Dia datang di bulan ketika umat Islam berduka. Dia datang seolah-olah menawarkan persahabatan padahal sejatinya ia membawa segudang rencana penjajahan episode berikutnya. Seperti kita tahu, selama ini kebijakan pemerintah Indonesia, banyak banget yang nurut sama maunya negara yang sok jadi polisi dunia ini. Misalnya saja di bidang ekonomi dan juga terorisme.

Maret ini genap sudah duka umat. 86 tahun hidup tanpa punya rumah dan pelindung. Pantas saja musuh-musuh Islam mudah sekali menerkam dan mengadu domba agar saling benci dan bunuh antara sesama saudara. Dan duka ini ditambah lagi dengan mencoloknya kejahilan di kalangan para penguasa negeri-negeri muslim yang menyambut sang pembunuh dengan tangan terbuka. Obama datang untuk memberi garam pada luka lama tersebut. Dan sungguh, hanya orang-orang bodoh dan bebal saja yang menganggap bahwa si pembantai adalah teman baik.

Semoga duka ini tak berkelanjutan. Semoga ini adalah tahun terakhir kita hidup terlunta-lunta. Kita ingin punya rumah. Kita ingin ada yang melindungi harga diri, nyawa, harta serta kehormatan umat. Dan tak ada jalan lain untuk mengembalikan semua kejayaan tersebut kecuali dengan dakwah yang tanpa kekerasan. Kelabu yang selama ini melingkupi umat Islam akan sirna seiring dengan kembalinya cahaya Islam ini, insya Allah. So, mau donk ya bergerak untuk umat? Pasti, itu jawabannya. Tetap semangat ya ^_^ [riafariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version