View Full Version
Senin, 29 Mar 2010

Remaja Ikut-ikutan, Waspadai Perangkap Maksiat!

Remaja masih pencarian jati diri, itu betul. Remaja cenderung masih labil jiwanya, juga betul. Remaja yang ikut-ikutan? Hmm… nanti dulu kalo yang ini. Ikut yang kayak gimana dulu maksudnya ya.

Ada teman merokok, trus kamu ditawarin. Awalnya sih menolak. Tapi ada rasa ingin tahu juga. Gimana ya rasanya merokok? Temanmu pantang menyerah. Penolakanmu bukan harga mati dan hanya sedikit ragu-ragu saja, bukan karena bener-bener enggak mau nyoba. Mungkin temanmu mencoba menerka arah pikiranmu. Akhirnya dengan berbagai jurus, ia pun merayu hingga kamu termakan umpan yang dilancarkannya.

“Ayo, coba ini. Enak loh. Sensasinya beda.”
“Gak cowok kalo kamu gak mau nyobain barang ini.”
“Ahhh….ternyata kamu masih anak kecil. Nyoba beginian aja takut.”
“Dasar anak mama, gak pantes kamu kumpul-kumpul bareng kita.”

Kalimat-kalimat di atas adalah sebagian dari jerat maksiat yang akan memerangkap kamu bila tidak hati-hati. Biasanya trik ini ampuh untuk menjerat remaja yang ragu dalam bersikap dan tak punya pendirian. Semula sih menolak karena takut dosa atau ketahuan guru bahkan gak pingin ngececewain ortu. Tapi karena teman-teman banyak yang mulai terpengaruh, akhirnya pertahanan kamu pun jebol. Sekali isap, dua, tiga akhirnya ketagihan.

...Bukan hanya rokok, banyak hal terlarang lainnya yang sering menjerat remaja. Miras alias minuman keras beralkohol, narkoba bahkan sampai mencoba free seks ...

Bukan hanya rokok, banyak hal terlarang lainnya yang sering menjerat remaja. Miras alias minuman keras beralkohol, narkoba bahkan sampai mencoba free seks atau melakukan hubungan seks di luar nikah. Remaja yang kurang fondasi keimanannya, gampang banget terperangkap dalam jerat maksiat ini. Kedekatan dan kehangatan keluarga, kepedulian pihak sekolah dan masyarakat merupakan factor yang bisa menjadi control bagi terjerumusnya remaja ke dalam lembah kemaksiatan. Bila ketiga control ini lemah, maka lemah pula kualitas remaja kita.

Faktor diri remaja merupakan kunci terakhir ketika ketiga control tadi tak maksimal kerjanya. Remaja cerdas pasti akan lebih banyak pertimbangan sebelum mengambil sebuah keputusan. Ketika kata-kata memojokkan mulai dilancarkan oleh teman sebaya, remaja cerdas akan dengan mudah mementahkan argument itu.

Coba saja pikir, hanya anak kecil saja yang mudah terpengaruh omongan teman apalagi yang negatif. Manusia dewasa adalah manusia yang bisa menentukan pilihan dengan bertanggung jawab. Memilih untuk bilang ‘TIDAK’ pada rokok, miras, narkoba dan seks bebas adalah sebuah tindakan yang keren. Laki-laki sejati tidak melakukan perbuatan maksiat tersebut. Hanya cowok jadi-jadian dan cewek jadi-jadian alias waria bin bencong aja yang suka ikut-ikutan bermaksiat. Gimana enggak, kalo ternyata jenis kelamin di dunia ini cuma ada dua yaitu cewek dan cowok saja.

Cewek dan cowok baik-baik gak akan pernah mau melakukan maksiat. Sedangkan kalo yang serba jadi-jadian itu tadi, pasti mereka yang plin-plan coba-coba hal maksiat. Hidup mereka sendiri yang gak jelas kelaminnya itu kan juga dalam rangka bermaksiat kepada Allah dengan merubah ciptaan-Nya.

Jadi, gampang banget membalikkan omongan mereka yang berusaha ngomporin kamu untuk berbuat maksiat. Sedangkan sebutan anak mama, gak usah dipusingin. Toh ketika di depan ortu, gak bakal mereka berani nenggak miras dan narkoba terang-terangan kan? Kalo mereka masih berani dan si ortu tenang-tenang aja, jangan heran karena itu artinya kebejatan ortunya nurun ke anaknya. Jadi ya wajar saja. Gak perlu lagi kamu dekat dan berteman dengan tipe anak yang kayak gini.

...Bukannya melarang kamu mempunyai banyak teman. Tapi kalo teman model begini, apa untungnya bagi kamu? Yang ada malah ruginya ...

Bukannya melarang kamu mempunyai banyak teman. Tapi kalo teman model begini, apa untungnya bagi kamu? Yang ada malah ruginya karena dengan berbagai cara mereka akan memerangkap kamu agar ikutan jadi pelaku maksiat itu. Kecuali kalo misalnya mereka punya niatan tobat dan jadi anak baik, sah-sah aja kok kamu berteman dengan mereka. Asal mereka benar-benar bisa diajak menuju kebaikan dan tidak akan mengulangi perbuatannya itu.

So Remaja, jauhi maksiat dan hidup sehat dengan syariat saja ya. Hati-hati, perangkap maksiat merajalela di kehidupan sekuler seperti sekarang ini. Jadi, tingkatkan imanmu ya, di mana saja dan kapan saja. Oke? Siiip deh ^_^ [riafariana/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version