View Full Version
Rabu, 05 Oct 2016

Masjid Chiba Jepang Lunas, Wujud Kepedulian Umat Islam Melalui Crowd Funding

Beberapa saat yang lalu, komunitas Muslim yang berada di China, Jepang atau yang dikenal dengan CICC (Chiba Islamic Cultural Center) mengadakan penggalangan dana. Ini bukan penggalangan dana biasa tapi lebih ditujukan untuk mewujudkan cita-cita Muslim di Chiba, Jepang untuk memunyai bangunan masjid sendiri.

Sebelumnya, mereka menyewa bangunan di lantai 3 untuk dijadikan mushola yang jadi satu dengan toko yang menjual bahan halal. Aktivitas yang semakin banyak dan demi syiar Islam di Chiba, komunitas Muslim tersebut menginginkan bangunan masjid milik sendiri.

Sayangnya, dana yang ada hanya cukup untuk uang muka sebagai tanda jadi. Selebihnya, mereka pun mencari cara untuk mengumpulkan dana agar bangunan untuk masjid bisa terbeli.

Penggalangan dana dilakukan melalui crowd funding di web kitabisa.com. Februari 2016 tanda tangan pembelian dilakukan beserta penyerahan uang muka. Juli 2016 adalah batas waktu pelunasan bangunan.

...Masjid yang terdiri dari bangunan lima lantai ini akan menjadi pusat kegiatan keislaman di Chiba, Jepang. Tempat ini juga akan menjadi pusat syiar Islam di wilayah Chiba dan sekitarnya...

Syukurlah sambutan masyarakat cukup antusias untuk peduli terhadap keberadaan masjid satu-satunya di kota Chiba, Jepang. Dalam waktu beberapa bulan saja terkumpul dana lebih dari 3 Milyar rupiah. Lebih dari 7.300 donatur berpartisipasi meluangkan harta yang dimilikinya untuk membantu pelunasan bangunan Masjid Chiba.

Bangunan untuk Masjid Chiba pun bisa dilunasi, alhamdulillah. Berikutnya, Masjid yang terdiri dari bangunan lima lantai ini akan menjadi pusat kegiatan keislaman di Chiba, Jepang. Ibu-ibu akan memunyai tempat salat sendiri. Anak-anak juga memunyai tempat nyaman untuk belajar Islam dan belajar membaca Al Quran. Pengajian juga menjadi lebih sering diadakan.

Tempat ini juga akan menjadi pusat syiar Islam di wilayah Chiba dan sekitarnya. Bukan hanya Muslim Indonesia, Muslim dari negara lain semisal Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Uighur, dan Arab juga menjadi bagian komunitas yang bisa memanfaatkan bangunan masjid ini.

Profesi mereka pun beragam, ada yang kuliah baik S1-S3, karyawan, dan ibu rumah tangga. Karena sesungguhnya Muslim itu satu tubuh, tak ada sekat nasionalisme di masjid ini. Wallahu alam. (riafariana/dbs/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version