View Full Version
Ahad, 12 Feb 2017

Bangga Jadi Remaja Hebat dan Taat Syariah!

Oleh: Achmad Effendi (Pendidik dan Pemerhati Remaja di Tuban)

Sobat, apa kamu bangga menjadi remaja? Apa kamu bangga bisa menjadi bagian dari geng motor dan anak jalanan? Atau kamu lebih bangga menjadi remaja soleh dan solehah? Yes, hidup itu pilihan sobat. Salah memilih, jalan pun tersesat. Ingatlah, remaja memiliki potensi yang luar biasa dan identik dengan perilakunya aktif, kreatif dan energik.

Dengan potensi seperti ini masa remaja memiliki kesempatan yang panjang untuk dapat memanfaatkan potensinya agar lebih produktif karena sangat disayangkan kalau potensi tersebut disalahgunkan ke arah negatif. Betul, itu. Nanggung hidup sekali malah tak berarti. Memangnya sudah mikir apa yang mau dibawa mati?

Darah mudamu manfaatkan untuk kebaikan Islam. karena dengan iman dan Islam inilah kita berbangga. Ketahuilah d dalam islam sebenarnya tidak mengenal istilah masa remaja. Adanya adalah masa baligh dan pra-baligh. Masa baligh adalah masa seorang muslim sudah terbebani hukum islam, sehingga sudah memiliki kewajiban untuk melaksanakan syariat islam yang terbebankan.

Bukanlah remaja hebat itu yang pandai menancapkan gas dalam balapan motor. Bukan pula remaja hebat itu yang mempelopori kemaksiatan dan kebejatan umat. Remaja hebat itu pandai berilmu, taat syariah, dan berdakwah untuk penegakan Khilafah. Yuk guys, be the best not be asa!

Ketika berbuat maksiat sudah mendapatkan dosa karena memang masa baligh seharusnya sudah mengetahui perkara-perkara yang halal dan yang haram. Tuh kan, jangan main-main dalam usia balighmu! Tuntutlah ilmu agar kau tahu jalan kehidupan. Usia baligh bukan untuk foya-foya, tapi sibuklah beramal kebajikan. Mikir dong!

Sementara masa pra-baligh adalah masa anak-anak yang tidak ada beban hukum kepadanya. Masa inidalam proses berlatih untuk taat kepada aturan-aturan Allah. Oleh karenanya masa ini dibutuhkan peranan orang tua untuk memahamkan anak hukum-hukum syariah. Sekolah dan tempat ngaji juga harus memiliki kurikulum dalam menyiapkan generasai dambaan umat. So, tanpa persiapan ilmu pada masa pra-baligh, apa kata dunia jika sudah dewasa kelak?

Kenapa ada istilah remaja? kerena zaman sekarang banyak yang tubuhnya gede namun cara berfikirnya masih seperti anak-anak. Padahal mereka sudah baligh. Terkadang juga kita merasa miris melihat remaja yang aktif, kreatif dan energik tersebut salah dalam pergaulannya sehingga masanya tidak lagi produktif. Apalagi ada yang terjebak dalam kemaksiatan kenakalan remaja seperti pacaran, minum minuman keras, tawuran antar pelajar, kecanduan narkoba dan bahkan seks bebas. So, jauh-jauh dech dengan kemaksiatan itu!

Sebagai remaja muslim seharusnya kita menyadari bahwa Rasulullah adalah teladan kita. Ketaatan kepada Allah adalah cermin perilaku kita sehari-hari, sehingga aktivitas kita adalah aktivitas yang penuh dengan ketaatan kepada Allah. Semangat dalam menuntut ilmu, berbakti kepada kedua orang tua, tutur kata yang terpancar dari akhlak seorang muslim dan bahkan sebagai remaja yang saling peduli dan mengingatkan kepada sesama dan tentunya berprestasi, itulah remaja yang hebat.

Bukanlah remaja hebat itu yang pandai menancapkan gas dalam balapan motor. Bukan pula remaja hebat itu yang mempelopori kemaksiatan dan kebejatan umat. Remaja hebat itu pandai berilmu, taat syariah, dan berdakwah untuk penegakan Khilafah. Yuk guys, be the best not be asa! [syahid/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version