View Full Version
Senin, 10 Apr 2017

LKM HTI Bandung Ajak Gerakan Mahasiswa Bangkit di Bawah Naungan Panji Islam

BANDUNG (voa-islam.com) - Lajnah Khusus Mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia ( LKM HTI) Kota Bandung Gelar Islamic Intelectual Meeting (IIM), bertajuk "Kebangkitan Mahasiswa Islam di Bawah Panji Rasulullah SAW" di Gedung Wakaf Pro Bandung, Jumat, (7/4/17).

Agenda ini bertujuan menyatukan pergerakan mahasiswa yang dianggap telah kehilangan arah dalam melakukan perubahan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan pergerakan mahasiswa yang mulai kehilangan arah, karena gerakan mahasiswa saat ini bukan tidak ada, tapi harus diarahkan, agar apa yang dicurahkan bisa tepat guna," jelas Andika Permadi, selaku ketua LKM Bandung, juga sebagai pemateri dalam acara IIM.

Gerakan mahasiswa yang ada hari ini dinilai belum tepat, sebab tidak memiliki ide yang jelas, jika gerakan mahasiswa seperti ini terus dilakukan, maka hanya akan membawa kesia-siaan.

"Kesalahan mahasiswa hari ini itu lebih pada aspek filosofis dan metode, ketika filosofisnya mengusung ide yang parsial dan tidak menyeluruh, maka mereka hanya akan melakukan hal yang sia-sia saja, karena hal itu tidak akan membawa perubahan yang berarti, apalagi metodenya juga salah," Jelas Andika.

Melalui kegiatan IIM yang dilakukan, Andika mengajak seluruh pergerakan mahasiswa untuk menjadikan Islam sebagai landasan pergerakan, Andika meyakini jika pergerakan mahasiswa mengusung Ide Islam sebagai landasannya, maka gerakan mahasiswa akan lebih bertaji dalam mengusung perubahan.

"Melalui kegiatan ini kita mengajak agar pergerakan mahasiswa mengusung Ide Islam sebagai landasan pergerakannya, karena dengan Islam, pergerakan mahasiswa akan lebih bertaji dalam mengusung perubahan yang hakiki," pungkas Andika.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dhani Kusma Wardhana selaku pembicara. Ia menilai geliat pergerakan mahasiswa hari ini mulai meredup, jika adapun, haluan pergerakan mahasiswa hari ini berada pada haluan yang pragmatis.

"Geliat mahasiswa hari ini sudah mulai meredup, jika adapun mereka berada dihaluan yang pragmatis," pungkas Dhani.

Kendati demikian Dani menjelaskan, mahasiswa sebagai agen perubahan tetap memiliki peluang untuk melakukan perubahan, namun metode yang digunakan haruslah metode yang jelas.

"Mahasiswa Masih punya peluang, namun harus ada yang dibenahi, ide yang diusung haruslah Ide yang benar yaitu Islam," papar Dhani.

Diakhir Andika mengajak mahaisiswa agar menjadikan Islam sebagai jalan perjuangan, karena tidak ada jalan lain selain Islam.

"Mahasiswa jika serius ingin melakukan perubahan maka tidak ada jalan lain selain Islam. Perubahan hakiki bisa terjadi hanya dengan Islam," tutup Andika. [saifal/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version