View Full Version
Kamis, 19 Oct 2017

LGBT, Perusak Generasi!

KEPOLISIAN Resor Metro Jakarta Pusat berhasil menangkap 51 orang pria yang sedang berpesta gay di T1 Sauna, Ruko Plaza Harmoni Blok A, Jalan Suryo Pronoto, Jakarta Pusat pada Jumat (06/10/2017) malam (www.msn.com).

Pengelola spa bersama karyawannya telah dijadikan tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah GG, GCMP, NA, ES, dan K. Sementara satu orang lagi dengan inisial H masih buron. Mereka dijerat Pasal 30 Juncto Pasal 4 Ayat (2) Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 dan/atau Pasal 296 KUHP. (www.okezone.com)

Seperti yang ditayangkan Liputan6 SCTV, Ahad (08/10/2017), sejumlah pengunjung spa sempat panik. Bahkan di antara mereka ada masih dalam keadaan tanpa busana. Dari hasil penggeledahan di tempat tersebut, polisi menemukan puluhan alat kontrasepsi bekas pakai, sejumlah alat bantu seks pria dan wanita, serta uang tunai Rp 14 juta. (http://m.liputan6.com/)

Faktor utama yang menyebabkan kasus seperti ini marak terjadi adalah tidak adanya pengawasan pemerintah terhadap arus budaya liberalisasi dan hedonisme barat yang masuk ke negeri ini. Seperti dengan mudahnya mengakses tayangan-tayangan yang mengajarkan paham LGBT ini oleh generasi muda tanpa pelarangan dari pemerintah.

Ini membuktikan bahwa pemerintah tidaklah serius dalam menajaga generasi-generasi muda. Sehingga para member LGBT ini bisa sedemikian bebasnya berperilaku atas nama kebebasan berekspresi. Kondisi ini diperparah dengan jauhnya nilai-nilai akhlak dan agama dari generasi muda yang semakin memudahkan perilaku menyimpang ini tersebar luas.

Inilah yang terjadi jika ide-ide pemisahan agama dalam kehidupan (sekulerisme) dibiarkan bercokol dalam kehidupan umat. Paham ini telah menjadikan hawa nafsu dan kebahagiaan di dunia sebagai kendali bagi manusia.

Islam secara tegas mengharamkan perilaku LGBT ini. Bahkan telah disediakan sanksi yang tegas pula agar umat tidak melakukan perilaku hina ini. Islam tidak akan membiarkan perilaku LGBT ini tumbuh subur di tengah-tengah umat. Oleh karena itu, apabila paham sekulerisme ini terus dibiarkan niscaya yang akan terjadi hanyalah kerusakan demi kerusakan.

Maka sudah seharusnya ide-ide rusak dan pembuat kerusakan ini dicampakkan. Dan sudah saatnya menerapkan sistem terindah dari Sang Pengatur Kehidupan ialah Allah SWT. Siapapun yang menginginkan kehidupan yang baik, hendaknya menuntut penerapan syariat secara utuh.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf : 96). Wallahu a’lam bish shawab. *

Nurhaliza Permana

Mahasiswi aktif Universitas Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat


latestnews

View Full Version