View Full Version
Kamis, 30 Nov 2017

Buah-Buah Sekulerisme Anak Negeri

Oleh: Ainur Rosyidah

Beberapa waktu lalu kita diributkan dengan tulisan seorang pemudi ANF yang terkenal dengan judul Agama Warisan yang sarat dengan paham pluralisme. Opininya digiring pada wacana kebangsaan yang ditandingkan dengan wacana aksi umat muslim yang sedang hangat. Sedangkan baru-baru ini masih hangat pembicaraan tentang keputusan seorang aktris RN yang melepas kerudungnya.

Yang menjadi persoalan adalah ketika RN mengungkapkan alasan yang menurut perenungannya karena kekecewaannya terhadap agama. Fenomena keagamaan menjadi kambing hitam atas keputusannya menanggalkan kerudungnya.

ANF dan NS adalah gambaran pemuda negri buah sistem sekuler yang potensi  publick figure dan kepemudaannya malah menggiring masyarakat untuk mengikuti arah berfikir yang salah. Bukan hanya mereka berdua yang merupakan buah sekulerisme di negri ini, namun banyak juga pemuda yang berfikiran liberal, pluralistik yang menjadi corong-corong sistem kapitalistik. Mereka sebagai korban kebingungan pemikiran liberal yang belum menemukan kejernihan berfikir untuk mengantarkan pada ketenangan sebagai seorang manusia yang diciptakan dengan tujuan hidupnya.

Hal itu terjadi  karena sistem didikan anak-anak negri sejak dini yang dijauhkan dari pendidikan agama, akrab dengan budaya hedonis serta diperparah stigmatisasi buruk terhadap ajaran islam yang sedang santer diopinikan ke publik membuat tak sedkit pemuda islam menjadi ciut mengenakan identitas agamanya sendiri. Mereka hanyalah korban dalam lingkaran setan sistem negri yang berlepas diri dari aturan Ilahi. Sebagai ibu generasi tentu tak ingin anak-anak kami semakin hanyut dan larut dalam jeratan paham-paham sekuler yang menanggalkan identitas anak-anak kami.

Sebaiknya negri ini berbenah mengintrospeksi diri bahwa akar sekulerisme tak membuahkan generasi yang memajukan negri menjadi negri yang diridloi dan diberkahi Ilahi. Semakin lama negri memegang aturan main yang bukan dari Ilahi, semakin rusak generasi dan negara semakin tak berarti.

Sebaliknya jika negara melepaskan aturan main sekulerismenya dan mngambil islam sebagai akarnya, maka pohon negri akan tumbuh baik dan buah-buah generasi yang dihasilkan menjadi generasi yang mulia, negri berkah dan selalu semangat dalam kemajuan. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version