View Full Version
Senin, 15 Oct 2018

Kebangkitan Ideologi dan Penerapannya

Oleh: Aufa Adzkiya (Aktivis Dakwah Kampus)

Peristiwa kelam 30 September 1965 yang dikenal dengan G/30/S/PKI tidak akan pernah bisa dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Betapa  mengerikan peristiwa tersebut, ketika para kiyai, ulama dan santri ditangkap dan di bantai habis-habisan tanpa belas kasihan sedikitpun oleh PKI.

Karena ketraumaan dan masyarakat Indonesia berharap tidak pernah berulang kembali peristiwa tersebut, di Indonesia beberapa pihak setiap tahunnya di tanggal 30 September menyerukan untuk mengadakan nonton bareng peristiwa G30SPKI. Salah satu contohnya ialah mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang setiap tahun senantiasa meminta untuk masyarakat mengadakan nonton bareng peristiwa G30SPKI.

PKI memiliki sebuah ideologi yang diemban yakni komunisme-sosialisme. Setiap ideologi pastinya menginginkan menyebarluaskan ideologi dan berkuasa atasnya, karena ideologi adalah pandangan hidup yakni pemikiran mendasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam mengenai hakikat kehidupan, yang kemudian melahirkan sistem kehidupan.

Apabila kita amati ideologi dunia ada tiga yaitu Sosialisme-Komunisme, Kapitalisme, dan Islam. Ideologi Sosialisme-Komunisme didasarkan pada akidah materialisme. Akidah ini menyatakan bahwa manusia, alam semesta dan kehidupan ini semuanya berasal dari materi (benda).

Materi adalah sesuatu yang azali. Ia tidak diciptakan oleh Tuhan, tetapi ada dengan sendirinya (wajib al-wujud). Berbagai konsepsi dan aturan kehidupan bercorak materialistik. Komunisme pernah menguasai Uni Republik Sosialis Soviet namun tidak sampai 1 abad karena telah menimbulkan banyak bencana dan kerusakan.

Sedangkan Ideologi Kapitalisme didasarkan pada akidah sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan). Akidah sekularisme ini mengakui bahwa manusia, alam semesta dan kehidupan ini diciptakan oleh Tuhan. Namun, keberadaan Tuhan hanya diakui sebagai Pencipta, bukan sekaligus sebagai Pengatur.

Dengan kata lain, pengakuan terhadap Tuhan hanya sebatas formalitas belaka. Sebab ideologi Kapitalisme hanya mengakui Tuhan dari sisi keberadaan-Nya semata, tidak dari sisi peran-Nya. Kapitalisme kini diterapkan di mayoritas negera dunia, ideologi ini belum mencapai 2 abad, namun dapat kita lihat kerusakan yang terjdi akibat aturan yang di hasilkan ideologi ini.

Jelas saja, karena ideologi kapitalisme menjadikan kedaulatan ada di tangan manusia (rakyat), manusia yang serba kurang dan terbatas, dengan kepentingan dan hawa nafsunya, membuat berbagai konsepsi dan aturan yang justru banyak menimbulkan bencana bagi mereka sendiri.

Penindasan sesama manusia pun terjadi, yang kuat menindas yang lemah, yang berkuasa memeras rakyat. Kehidupan serba bebas tanpa mau terikat dengan aturan Tuhan menjadi pola hidup manusia dalam ideologi Kapitalisme.

Kemudian ideologi yang ketiga adalah ideologi Islam yang pernah berhasil diterapkan dalam negara selama 13 abad dan menguasai 2/3 dunia. Ideologi Islam sangat bertentangan dengan kedua ideologi sebelumnya, jika yang membuat peraturan kedua ideologi tersebut adalah manusia jika islam sumber peraturannya berasal dari Tuhan pemilik semesta alam yaitu Allah SWT, yang tercantum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ketika ideologi Islam memimpin terbukti sangat minim kemaksiatan,

Kedzoliman maupun penindasan. Tidak berbeda fasilitas antara pemimpin dan rakyatnya, hukum ditegakkan secara adil.

Kita semua pasti merindukannya sebuah sistem kepemerintahan yang menjamin ketaatan terhadap Tuhan secara kaffah. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version