View Full Version
Kamis, 20 Jun 2019

Generasi Gengster: Mau Dibawa Kemana?

AKSI kekerasan yang diduga dilakukan oleh kawanan geng motor semakin berani dan nekat. Pada Rabu (15/5), seorang warga di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, diserang oleh kawanan geng motor. Penyerangan dilakukan pada sore hari menjelang maghrib. Penyerangan itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Informasi yang dihimpun Radar Banten, sore itu korban yang bernama Wahyu (20) sedang nongkrong di pinggir jalan, tepat di depan gerbang Cilegon Park. Saat itu, datang dua unit motor yang ditumpangi empat orang lelaki menghampiri pemuda asal Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, itu. Tanpa aba-aba, empat lelaki itu langsung memukul wajah dan kepala korban.

Karena aksi itu dilakukan sore hari, pengeroyokan itu diketahui oleh warga sekitar. Sejumlah warga langsung lari berusaha menyelamatkan korban. Sementara, keempat pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor. “Korban ditolong sekuriti Cilegon Park, terus langsung dibawa ke puskesmas di Cibeber,” Kapolsek Cibeber AKP Muljadi di Mapolres Cilegon, Kamis (16/5). Akibat penyerangan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian pelipis. “Saya lewat warga lagi pada lari ke arah korban itu, orangnya (korban-red) lagi megang kepala sambil duduk, darahnya ke mana-mana,” kata Indra, pemilik warung tak jauh dari lokasi.

Sebelumnya, aksi penyerangan warga oleh geng motor juga beberapa kali terjadi di Kota Serang. Pada Senin (13/5) dini hari, seorang mahasiswa bernama Khalid dikeroyok oleh sekelompok pemuda. Korban dan rekannya, Reinhard, berboncengan menggunakan sepeda motor. Saat melintas di sebuah minimarket, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, motor korban dihentikan paksa oleh pelaku yang menggunakan tiga unit motor. Setelah kendaraan korban berhenti, pelaku langsung menyerang korban. Selain tangan kosong, pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam (sajam). Korban mengalami lebam di wajah dan luka sayatan di dahi dan kepala.

Itulah potret generasi saat ini. Potret generasi yang ambruk kian menjadi-jadi terperosok jauh kedalam seakan sulit untuk bangkit. Bayang-bayang generasi cemerlang seakan hanya ada di dalam mimpi dan kenangan. Seakan kurikulum pendidikan sekarang tak mampu membendung terjadinya krisis akhlakul karimah penerus peradaban. Perilaku gengster melekat pada para pemuda, Mau dibawa kemana generasi ini? Tentu bukan sembarang solusi yang mampu mengatasinya, pastinya solusi itu ampuh nan mumpuni, dan itu ada di dalam Islam.

Sejarah membuktikan berabad lamanya pendidikan Islam mampu mencetak generasi-generasi cemerlang yang tidak hanya mumpuni di bidang akademik juga berakhlakul karimah. Di antaranya, Ilmuwan muslim yang bernama Ibnu Sina dikenal juga sebagai Avicenna di dunia barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar, banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.

Di samping itu, dia juga seorang ahli fiqih. Kemudian, Muhammad bin Musa al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Dia yang pertama kali  membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Dan masih banyak ilmuwan Islam lainnya.

Generasi-generasi cemerlang itu terwujud ketika diterapkannya aturan Islam secara kaffah dalam sebuah negara. Terbukti pendidikan sekuler tak mampu mengentasnya, solusi terbaik hanya ada di dalam Islam. Mari kita sambut janji Allah bahwa kita adalah generasi yang terbaik. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron: 110).*

Novita Tristyaningsih

Muslimah Peduli Umat


latestnews

View Full Version