View Full Version
Rabu, 11 May 2022

Lebaran Kemaren OOTDnya Gimana, Sob?

 

Oleh: Auliya Nuranis

(Mahasiswi Unibersitas Muhammadiyah Bandung)

 

Alhamdulillah ya sob, Hari Idul Fitri sudah kita rayakan. Bukan hanya perasaan senang saja yang dirasakan oleh sebagian muslim, namun juga sedih mengikutinya. Kenapa? Yaa karena momen ketika senang dan bahagia  kita menyambut hari yang fitri, di mana semua orang bersilaturahim bermaaf-maafan, bertemu keluarga yang dirindukannya. Ada yang bertemu teman-teman kecilnya, ada yang senang ketika memakan ketupat bersama keluarganya, ada yang senang ketika mengenakan baju lebarannya, dan masih banyak lagi.

Lalu sedihnya apa ya? Mmmm, ternyata kita berpisah dengan bulan Ramadhan penuh berkah yang mana kita belum tentu bertemu lagi dengan Bulan yang Suci ini sob, karena umur yang tidak kita ketahui. Namun di samping itu, semoga amalan yang kita kerjakan bukan hanya membara di Ramadhan saja sob tapi berlanjut sampai seterusnya, hingga ajal menjemput.

Ngomongin lebaran kemarin nih sob, biasanya kita selalu ingin terlihat berbeda di hari yang biasanya. Kita membeli pakaian untuk dikenakan di hari tertentu dengan melihat referensi di medsos para artis, orang yang menjadi panutan kita, tren pakaian saat ini bagaimana, dan masih banyak lagi. Tahu gak sob istilah “OOTD”? Dikutip dari Merdeka.com (29/4/2022) OOTD singkatan dari Outfit Of The Day atau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu pakaian hari ini dimana seseorang menunjukkan fashion, style aksesoris yang dikenakan pada hari-hari tertentu.

“Terus para muslimah harus gimana?”

“Ngikutin tren gapapa kali ya?”

“Ngikutin artis A dengan modifikasi memakai hijab sabi kali ya?”

“Ngikutin model yang A ajalah pas lebaran nanti, dia juga muslim, anak ustad”

“Aku ngikutin OOTD-nya A ah, meskipun dadanya terlihat dia kan anak pesantren, gapapa kali ya?”

“Kerudungnya dililitin saja ah biar modis”, dan masih banyak lagi pertanyaan dan pernyataan yang dilontarkan seorang muslimah.

Boleh kok, kita ngikutin tren, niru gaya A-Z, OOTD yang dimodifikasi, dll. ASALKAN sesuai dengan syariat Islam, contohnya tidak tabaruj, menutupi aurat yang seharusnya, tidak memperlihatkan lekuk tubuh, dan yang lainnya. Jadi kita terlihat stylish namun tetap memperhatikan aturan yang telah tertera di syariat Islam.

Berpakaian itu tidak melihat dari:

“A juga anak Ustad pakai celana ko”

“C saja memakai pakaian yang potongan padahal dia anak pesantren”

“D saja memakai kerudung yang berbelit sampai tidak menutup dadanya, padahal dia tahu agama lhoo”, dan masih banyak lagi pernyataan yang menyangkal untuk menutup aurat secara kaffah (sempurna). Apakah kamu juga pernah menjadi bagian dari mereka?

Yaass sob, orang lain bukan sandaran kita untuk berbuat baik atau tidaknya, namun ada aturan Islam yang telah ada dan wajib menaatinya. Contohnya masalah OOTD atau bagian menutup auratnya harus sesuai dengan syariat Islam. Disamping itu kita juga harus ikhlas dalam berbuat sesuatu supaya ketika kita sendiri atau ketika kita berada di lingkungan yang berbeda, kita tetap melaksanakan kewajiban ini.

Berbicara tentang pakaian, Al-Quran dan As-Sunnah telah menyebutkan yang mana boleh dikenakan yang mana tidak boleh dikenakan. Adapun masalah-masalah terbaru yang muncul, kita sesuaikan saja dengan dasar hukum dari Allah (Al-Quran dan As-Sunnah), karena segala permasalahan pasti ada dasarnya.

So sob, Hari Raya kita boleh kok OOTD yang stylish, hanya saja tetap memenuhi aturan syariat Islam, agar kita menjadi hamba yang bertakwa. Setuju kan Ya? Sip! (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google/cnn


latestnews

View Full Version