View Full Version
Selasa, 26 Sep 2023

Trend “Bercyandya”, Hati-hati Sob!

 

Penulis: Yauma Bunga Yusyananda

 

Kata “Bercyandya” ini menjadi viral karena celetukan salah satu mahasiswa baru UGM bernama Abigail yang spontan saja ketika diwawancara oleh salah satu konten kreator bernama Danang. Abigail tidak sendirian saat itu, ia bersama salah satu temannya namun spontanitas yang ia buat menjadi trend dan video nya sudah ditonton sebanyak 42,5 juta kali. Kurang lebih cuplikan wawancaranya sebagai berikut :

“Jadi masuk UGM gampang atau susah?” tanya Danang sang konten kreator.

“Nggak tahu, kita jalur hoki,” kata teman Abigail.

“Jalur hoki betul, karena emang pinter aja,” ujar Abigail. “Bercyandya, bercyandya.” Katanya lagi, sambal ekspresif dengan wajah dan nada yang memplesetkan kata bercanda membuat netizen saat itu tertarik dengan tingkahnya. Hingga oleh UGM nya sendiri Abigail ini sempat diminta untuk mempromosikan Universitasnya dengan nada tersebut, atau bahkan artis-artis yang lain pun ikut mengikuti trend ini, sampai dibuatkan ringtone khusus ataupun lagu bercyandya. (detik.com 06/09/2023 dan berbagai sumber lainnya )

Sekilas senda gurau ini hanya bersenang-senang dan komedi belaka, dari anak kecil seusia SD ataupun TK di negeri ini mampu menirukan gaya Abigail karena mudah diingat. Tidak lupa juga para ibu-ibu berbagai kalangan yang mudah juga mengakses media sosial, karena jikalau para ayah atau bapak-bapak menggunakan kata-kata ini sepertinya turun jiwa kelaki-lakiannya ya. Maka, sebetulnya boleh-boleh saja jika hanya sekedar lucu-lucuan, tetapi kita harus hati-hati dengan kata bercanda yang di dalamnya ada kebohongan atau mengarang cerita padahal kejadiannya tidak seperti itu.

Diketahui kata bercyandya ini adalah plesetan atau keunikan kata dari kata bercanda sehingga seolah timbul kata baru padahal tetap memiliki arti yang sama yaitu dalam KBBI artinya bertingkah, berkelakar, bersenda gurau, berseloroh. Dalam percakapan yang dilakukan Abigail, dia bisa saja memang tidak berbohong masuk UGM jalur keberuntungan. Bisa jadi juga memang ia murid yang cerdas dan pintar. Namun jika contoh trend yang dilakukan Abigail menimbulkan kelucuan yang lainnya, maka hati-hati saat ditanya teman, keluarga, guru atau yang lainnya dengan jawaban yang ada ciri-ciri kita berbohong lalu setelahnya kita dengan mudah mengatakan bercyandya, bercyandya. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan yang kurang sopan dan tidak sesuai dengan trend yang ada.

Setiap perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan. Kita tetap boleh bercanda namun tidak dibuat-buat dan tidak juga diberikan bumbu-bumbu kebohongan. Seperti jika ada yang bertanya, “Kamu tadi udah ngerjain tugas sekolah belum?”, lalu kita malah menjawab “Udah, udah banget kan aku pinter.” Lalu ditambah kata “Bercyandya, bercyandya." Padahal dia belum mengerjakan dan dia juga ada ciri-ciri keangkuhan diri jika ia sudah mengerjakannya. Maka betul-betul kita harus memahami diri dalam bersikap. Lebih baik tidak mudah untuk ikut-ikutan.

Dan jika kita mau mempelajarinya lagi, Rosulullah juga pernah bercanda namun tidak berbohong pada kisah seorang nenek yang meminta beliau untuk mendo’akannya agar masuk surga. Lalu Rosulullah menjawab “Hai ummu fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek.” Lalu Rosulullah juga mengutip ayat surat Al Waqi’ah bahwa di dalam surga hanya ada bidadari dan gadis-gadis yang suci. Maka dari hal tersebut, nenek itu sedih, maka Rosulullah menghiburnya bahwa di surga kelak nenek yang sudah tua tidak menjadi nenek lagi. Allah akan membuatnya seperti bidadari yang cantik dan menjadi gadis lagi. Lalu sang nenek pun senang dengan kabar tersebut.

Maka candaan Rosululah betul-betul bukan sebuah kebohongan karena Allah mengabarkannya secara langsung tentang kondisi surga lewat firmanNya. Adapun dalam tafsir Ibnu Katsir menuturkan bahwa Allah akan mengembalikan mereka yaitu hamba yang sudah tua dalam penciptaan yang baru yaitu menjadi muda kembali meskipun sekarang mereka sudah tua renta. Allah mengembalikan dan mengubah mereka menjadi muda, cantik dan menarik kembali jika mereka memasuki surgaNya Allah Subhanahu wa ta’alaa.

Itulah adab yang dimiliki oleh teladan terbaik sepanjang masa. Tidak harus menjadi trend dan tidak perlu ikut trend dengan disertai kebohongan atau kesalahan, agar tidak terjebak dengan trend-trend yang ada tanpa ilmu. Semoga kita tidak bosan untuk senantiasa belajar dan mempelajari sesuatu sebelum melakukan tindakan dan perbuatan agar kita mampu mengukur apakah yang kita akan dapatkan, dosa ataukah pahala walaupun sekadar bergurau.

Yuk sama-sama, tetaplah menjadi generasi kebanggaan Rosulullah, generasi terbaik yang senantiasa berusaha mengikuti adab-adab serta perilaku beliau dalam bersikap menjalani kehidupan di dunia ini sebagai bekal menuju akhirat yang abadi. Insyaa allah. Tetap menyenangkan, tidak berbohong dalam bercyandya.

وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ

“Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya.” [HR Abu Dawud no. 4990. Hasan]. Wallohu’alam, Allahul musta’an. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version