View Full Version
Sabtu, 23 Dec 2023

Jangan Jadi “Pick Me Girl”

 

Oleh: Alga Biru

Butuh spill istilah yang lagi naik daun di tahun 2023? Kalau diurutin bisa panjang daftar kosa katanya. Namun ada satu istilah yang kayaknya cocok banget nih untuk jadi bahan highlight para muslimah. Pernah dengar para influencer pakai istilah “pick me” di unggahan daily vlog mereka? Lalu apa itu pick me girl/pick me boy? Seperlu apa sih kita mengetahuinya sebelum latah ikut-ikutan?

Pick me secara gampangnya bermakna “pilihlah aku”, atau kesan selanjutnya adalah “mendingan aku”, dan sejenisnya. Pick me girl sendiri pertama kali populer di TikTok tahun 2020 silam. Sebenarnya udah nyaris 3  tahun berlalu tetapi bagi khalayak Indonesia baru benar-benar kentara di tahun 2023 ini.

Pick me girl bisa dimaknai dalam banyak situasi di mana seseorang ingin terlihat berbeda dan unik di mata lawan jenisnya dan lebih hebat di antara rekan sejenis perempuan. Maka untuk menonjolkan keunikan dan kehebatan tersebut, tidak jarang sang pick me girl condong menjelek-jelekkan teman sesama perempuan, seolah ia lebih cantik dengan kecantikan natural, tetapi prinsip dasarnya masih sama yaitu “ingin dipilih oleh lawan jenis”. Merasa dunia wanita itu lebih ribet, pick me girl merasa superior dengan banyak teman laki-laki karena konon lebih simple, padahal ia sendiri adalah perempuan yang pastinya punya sisi keperempuanan juga.

Keberadaan istilah pick me girl ini tidak jarang menjadi alasan segelintir orang melakukan tindakan saling sindir di sosial media. Akibatnya sebagian perempuan justru melakukan tindakan pick me girl atau menjadi korban darinya. Menjadi sang pick me girl adalah satu hal, menuduh orang lain pick me girl juga jadi hal lain yang nggak kalah jeleknya. Emang boleh seribet itu? Boleh, karena jangan sampai niat bertemanmu di sosial media ataupun dunia nyata justru menyakiti hati sesama, bikin baper, insecure bahkan menjatuhkan diri pada kubangan fitnah.

Kaidah Sederhana : “Halal-Haram”

Setelah kita membahas definisi pick me girl dan mewanti-wanti agar jangan jadi pick me girl serta jangan ngata-ngatain orang lain pick me, terus gimana dong cara bergaul yang benar? Alhamdulillah kita udah beragama islam dan satu paket dengan pandangan islam yang telah dicontohkan oleh rasul yang mulia. Walaupun sekarang belum kaffah, tinggal kita cek lagi di dalam Islam harusnya seperti apa. Islam punya konsep sempura sekaligus sederhana. Halal artinya boleh dilakukan, haram silakan ditinggalkan.

Boleh nggak sih perawatan diri dan tampak cantik dalam islam? Jawabannya boleh, yang nggak boleh adalah menonjolkan kecantikan (tabarruj) dan sombong atas kecantikan (bermegah-megahan). Lalu apakah kita tidak boleh ingin terlihat unik dalam pergaulan? Boleh dan tidaknya tergantung niat dan jenis perbuatannya.

Keagungan  diri adalah bagian dari ghorizah baqa/penampakan eksistensi diri yang natural ada di setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi ingin dipuji dan menyepelekan pihak lain demi menonjolkan hasrat pribadi harus jadi pertimbangan kita dalam aspek tertentu. Khazanah islami memperkenalkan istilah riya’. Apa itu riya?

Menurut istilah, Imam Al-Ghazali mendefinisikan riya sebagai amal yang dilakukan untuk disaksikan orang lain agar mendapatkan kedudukan dan popularitas,  dapat dilakukan dengan amal ibadah maupun di luar konteks ibadah.

Ada kutipan pendapat dari Amir An-Najar, bahwa orang yang lekat dengan sikap riya polanya mirip sekali dengan seorang narsisme atau pecinta diri. Yang mana orang narsistik tersebut bersikap, berpose, berlagak dengan tujuan mencari keuntungan pribadi (pujian/dipilih/dianggap hebat) seperti yang hari ini kita lihat dari aktivitas pick me maupun menuduh orang lain melakukan pick me.

Lantas gimana dong? Sebagai seorang muslim kita berfokus pada optimasi amal sholeh, tanpa memandang dipuji atau tidak, tanpa embel-embel sok menasihati padahal diselipi aktivitas pick me (yang dekat kepada sikap riya), dan tetaplah berada dalam keteguhan untuk ikhlas lillahi ta’ala semata ingin mendapatkan keridha’an Allah Swt.

Percayalah, orang yang banyak melakukan muhasabah dalam amal akan lebih sibuk memperbaiki aib dan kekurangannya. Jika hendak berdakwah maka ia lakukan dengan cara lantang dan kelembutan sekaligus. Pada akhirnya, muslim ideal ini tidak akan sempat berbuat pick me atau repot-repot menyindir orang lain dengan istilah pick me girl dan sebutan buruk lainnya.

Memang ada-ada saja kehebohan di alam sekular kapitalis seperti sekarang ini. Wajar sekali sebab diksi pick me dan sejenisnya lahir dari semangat internalized misogyny sebagai bagian dari kebebasan berekspresi yang tidak mengenal halal-haram. Intinya produk pikiran manusia yang ‘suka-suka gue’. Semoga tulisan ini bisa sedikit memberi masukan dan pencerahan, baik dari segi definisi maupun penyikapannya. Jangan lupa untuk saling menasihati dalam kebaikan. Wallahu’alam. (rf/voa-islam.com)

ILustrasi: Google


latestnews

View Full Version